Kamis, 27 Agustus 2015

Aku adalah hujan


“Aku adalah hujan, jika kau tak suka silahkan berteduh” sebait kalimat ini adalah sebagai pembuka obrolan. Obrolan yang menguak kisah. Entah kapan seseorang mulai berpikir seperti itu, entah siapa yang di tujukan nya. Saya tidak tahu, yang saya tahu hujan terkadang bisa membuat kita sakit (demam). Hujan itu indah, kiriman sang pencipta sebagai sumber daya alam yang harus dimanfaatkan, jika berlebihan akan mendatangkan bencana. 

Iya, aku adalah hujan yang datang dengan segala pengharapan untuk melengkapi kekeringan bumi. Aku datang untuk menumbuhkan rumput yang entah setengah tahun mengering. Bahkan di lahap hawa panas mentari. Jika kau tak ingin sakit, segera berteduh. Tidak ku paksakan kau suka hujan. Kau masih punya payung.

Aku adalah hujan dengan sifat keras ku. Gerimis adalah kelembutanku. Dan aku akan sangat lembut jika pelangi ku ukir indah dengan cahaya yang membaur. Pelangi ku tidak akan muncul jika hujan terus deras. Ku biarkan diriku bebas hingga mentari dan mendung bergantian. Yah, aku benci payung, ia menghalangi ku untuk berkontak langsung dengan mu. Tapi kau sangat senang dengan payung.