Disaat kita
sedang mencintai seseorang. Katakan dengan ketulusanmu, ungkapkan dengan bahasa
tubuh bahwa benar-benar mereka yang paling indah. Mereka yang paling kalian
sayangi. Cinta itu misteri, belum ada
manusia yang mampu mengetahui kehadiran cinta sebelum mereka mengungkapkan
bahwa “Aku suka kamu, aku sayang kamu,
maukah kamu menjadi pacaku, and bla..bla..bla.” kepada wanita yang
disukainya.
Disisi lain cewek yang lo suka
menganggap lo sebagai sahabat yang terbaik, disisi lain lo sayang dia lebih
dari sekedar sahabat, disisi lain karena lo ingin dia jadi pacar lo sekarang,
disisi lain ada zaskia yang sedang goyang itik, dan masih didunia lain. Lah
kok.
Panggil saja Pulunk, abang gue yang
super nyebelin abiss, sukanya ngoleksi gelas plastik, hobinya mungut botol
plastik bekas dijalanan. Lah, itu abang gue atau pemulung sih. Abang gue kan
namanya pulunk sekali lagi PULUNK bukan pemulung. Cowok culun yang selalu
berpenampilan rapi dan sisiran rambutnya gannn...(jrengg,,,jrengg,,,) yang
bikin gue ngakak abis, rambut seperti ‘giring nidji’ di sisir belah tengah, dan
lo bisa bayangin tuh seperti apa. Cupu bangett, mukanya datar abis, matanya
lumayan sipit, tapi dia punya idung yang mancung cuy.
Abang gue menceritakan kisah
cintanya waktu ia semasa kelas 2 SMP. Gini ceritanya. JRENG...JRENG... *keluar
penari latar dengan mengenakan bikini dan soundtrack lagu Kuch-Kuch Hota Hai, dan diiringi dengan suara merdu Syahruhkhan. (lah kok jadi film
Bollywood)*
Masa liburan sekolah telah usai, 2
minggu tidak terasa dan hari ini pertama masuk sekolah. Dengan sepatu baru,
kaos kaki baru, buku baru, guru baru dan tentunya dengan wajah baru. Apaah?
Wajah baru? Tetap culun woe. Secara sisiran rambutnya belah pantat. Ha.ha.ha.
Karena dikenal sebagai cowo rapi dan memiliki wajah standar. Abang gue, Pulunk.
Dipercayakan oleh teman-teman dan guru nya untuk menjadi ketua kelas.
Pulunk, selalu datang lebih pagi
dari teman-temannya yang lain, karena tugas baru yang ia jalani sekarang ini
sangat mulia dan mempunyai tanggung jawab yang besar *katanya*, yaitu menjadi
ketua kelas. “Dek, Tidak semua orang
berkesempatan seperti abangmu ini menjadi ketua kelas. Dan abang bangga menjadi
ketua kelas, hehe” cetusnya ke
gue. Ingin sekali tuh rasanya gue umumin di mesjid dengan toa supaya warga
sekitar rumah tau bahwa abang gue yang super cupu dan culun ini menjadi ketua
kelas. Gue urungkan niat tersebut, nanti disangka pengumuman tentang posyandu
keliling lagi. Gak jadi gue umumin.
“SIAAAAAAAAP GRAKK” Pulunk langsung
ambil posisi sebagai ketua kelas dan sebagai pemimpin upacara bendera pagi itu,
sudah menjadi rutinitas setiap hari senin. Selesai upacara bendera semua siswa
masuk kelas masing-masing. Pulunk dan beberapa teman yang lain melempar
pandangan ke ruang kepala sekolah, yang memang tidak jauh dari lapangan
upacara. Ternyata ada murid baru. Wajahnya manis, rambutnya lurus sebahu, alisnya
tebal dan bibirnya imuuutt banget. Ibarat boneka barbie dah. Unyu-unyu gimaanaaaaa
gitu.
“Lunk, liat deh yang di ruang kepala sekolah.
Itu siapa ya? Kok baru liat gue. Astaga, ada bidadari yang turun dari surga Lunk”
cetus Bram teman sebangku Pulunk.
“Mana gue tau” jawab Pulunk cuek dan
menarik tangan Bram langsung masuk kelas.
Mata
pelajaran Matematika yang di ajar oleh Ibu Sri Nurjannah menjadi pembuka. Ibu
Sri ini terkenal sebagai guru yang baik rajin menabung. Makanya tak sedikit
muridnya yang minta duit jajan. Apa hubungannya. Pokoknya Ibu Sri ini orangnya
baik.
“Selamat pagi anak-anak?” salam Ibu Sri
pada Muridnya
“Selamat pagi bu” Sahut murid kelas VIIIB
“Sebelum masuk pelajaran, ibu mau
memperkenalkan teman baru kalian. Ayo Intan kenalkan diri kamu”
mempersilahkan Intan perkenalkan diri.
“Nama saya Sri Nur Intan, biasa dipanggil
Intan” murid baru memperkenalkan dirinya.
“Ya udah kamu duduk sama Nuy saja” Ibu
Sri menyuruh Intan duduk. “kalo kalian
mau kenalan sama Intan, nanti saja setelah jam pelajaran Ibu selesai, sekarang kita
belajar bangun ruang” Hening. Kelas 2B belajar bangun ruang, ruang apa yang
mereka bangun? Ruang itu bukankah slogan yaa bro? RUANGlah sampah pada tempatnya. ha ha ha.
“Lunk, itu kan gadis manis yang kita lihat di
ruang kepala sekolah tadi. Astaga. Dia benar-benar mengikuti gue” nada Bram
terdengar sangat PD pada sahabat sebangkunya.
“Iya Bram, manis orangnya, sepertinya dia
pinter, mungkin ini jodoh gue” Abang gue orangnya sangat PD, gak mikir apa
rambutnya cupu dan gayanya culun seperti itu, *astaga, Tutup Muka Gue*
Pelajaran
matematika pun selesai, dan seperti biasa, banyak murid cowok yang meminta
kenalan dengan Intan termasuk abang gue, Pulunk. Tapi dia urungkan niat karena
pada saat itu sudah banyak murid yang lain berebutan kenalan dengan Intan. Bel
berbunyi pertanda jam istirahat. Pulunk berjalan menyusuri koridor kelas dengan
gayanya yang sok asyik menuju kantin sekolah. Sesampai di kantin ia duduk
ditemani jus Mangga. Ia menyusun strategi bagaimana caranya ia berkenalan
dengan Intan, murid baru. Dan sekalian mau ajak kencan, jalan-jalan, nembak
Intan, dan langsung diterima cintanya,
mereka resmi pacaran. *hihihi* Tiba-tiba lamunannya hilang seketika saat dia
melihat sosok wanita manis berjalan menuju kantin. Otomatis ketempat abang gue
donk. Iya gak? *Iyain ajalah biar cepet*. Keringatnya bercucuran. Hidungnya
kembang kempis. Matanya menyala. Dan kakinya gemetaran. Astaga, Intan muncul
dihadapannya dengan senyum manis. Manis banget. Tiba-tiba dia pengen berteriak
dan mengumumkan kalo Intan ada dihadapan ia sekarang.
“Hey pak ketua kelas, aku Intan. Kamu Pulunk
kan?” Intan mengulurkan tangan.
“ehh,, i...iyaa aku Pulunk. Ada yang bisa aku
bantu?” suara Pulunk mendadak jadi COOL dan terlihat berkarismatik gitu.
Batinnya meloncat kegirangan, Intan yang kenalan sama gue, bukan gue bray, mana
ngomongnya aku kamu lagi. Ternyata
Intan orangnya asik dan ceria. Horeee... ini adalah kesempatan yang bagus buat
gue, buat mengisi kekosongan jiwa dan raga gue selama ini, gue yakin, penyakit
jomblo ini akan segera berakhir dan gue sudah menemukannya. Bhuahahaha.
#keselek gayung.
“Tadi Pak Anwar guru Bahasa Inggris nitip
absen buat kamu, aku cari kamu kemana-mana ternyata kamu disini” jelas
Intan.
APAAAAAAAAH
*matanya melotot dengan bibir yang menganga*...? kalian gak salah baca kan? Dan
mata kalian masih normal kan? Gak minus
gak plus! Ternyata Intan nyariin gue
dari tadi! Intan sangat peduli sama gue. Emang jodoh itu gak akan kemana.
#Kemana...kemana...kemanaa..
Tiba-tiba soundtracknya Ayu Ting-ting
*alamat palsu* muncul.
“Iya, tarima kasih ya Tan”
Hari itu adalah
hari-hari yang paling menyenangkan bagi abang gue.
*****
Sudah
dua minggu Intan menjadi murid baru. Tapi abang gue yang Cupu ini belum berani
mendekati secara langsung cewek yang telah membuatnya tidak bisa tidur tiap
malam gara-gara mikirin bagaimana cara mendapatkan hati dan cintanya. Yassalammm,
kasian banget abang gue. Tiap hari Pulunk hanya bisa melihat senyuman manis
Intan dari jauh. Hanya mendengar suara
merdunya tiap saat. (Untung satu kelas, kalau beda kelas, gak tahu deh nasib
abang gue seperti apa). Belum berani untuk meminta nomor Handphone. Tapi entah kenapa kali ini ia memberanikan diri untuk
meminta langsung. Setan apakah yang merasuki abang gue? Bukan, Itu bukan setan,
abang gue kan orangnya penakut dengan hal-hal yang berbau horor. Jangankan
cerita tentang hantu dan kawan-kawannya, nonton film Doraemon saja abang gue kebawa mimpi. Mimpi buruk katanya. Abang
gue memang aneh sedunia, film lucu gitu di bilang serem. Aneh pokoknya.
Setelah
menempuh perjuangan yang sangat panjang dan sangat melelahkan jiwa dan raga,
hingga banyak pasukan yang gugur dimedan laga (lo kata perang? Abang gue cuman
minta nomor hp siih. Wooo :O) akhirnya abang gue mendapatkan nomor hp Intan.
Saking senangnya, abang gue langsung goyang
caesar ditengah lapangan dan di lanjutkan dengan Goyang Oplosan soimah. Wkwk.
Semenjak
pulang sekolah sampai malam abang gue terlihat gelisah, gundah, gulana, dan
gulali *permen itu* memikirkan bagaimana kata-kata pertama untuk mengirim SMS
ke Intan. Dia mulai mikir keras. Dan dia ingin terlihat sebagai laki-laki yang
peduli, romantis, manarik, dan tentunya laki-laki yang dewasa untuk Intan
sebagai kesan pertama kali ia berkomunikasi dengan HP.
“hAi
InTAn, LeH K3nAL4n G4g...???” Sumpah demi apapun, udah muka standar, penampilan
cupu, sok kegantengan, bahasanya ‘4L4Y
Beudth (Alay banget)’. Astaga... *pusing tujuh keliling gue*. Sebelum ia
menekan tombol send, ia urungkan
niatnya dan tidak mau menjadi anak Alay. Lalu ia ganti dengan tulisan biasa.
“Hai Intan, boleh kenalan tidak?” SMS
terkirim.
10
menit kemudian
“L3h,
N3ch Capa y4ch.....?” balas Intan.
Sumpah
Intan Alay banget. Gak nyangka gue. Kirain gue, cuman abang gue doang yang
alay. Karena manis, cantik, dan terlihat anggun, gue kira gak alay, Ternyata
masih banyak mahluk alay diluar sana. Syoook gue. *Biasa aja*. Oke. Lanjut ke
abang gue. Pada saat ia membaca SMS dari Intan, abang gue senang banget. Bukan
senang karena intan sudah balas sms nya, tapi dia senang ternyata Intan juga
anak alay. “Jadi kalau SMSan nanti
bakalan nyambung neh, hehe”, batinnya. Dan ia langsung loncat-loncat diatas
kasur kaya tomcat, saking senangnya.
Oh iya satu lagi gue lupa kasi tahu neh sama kalian semua, ternyata SMSan
mereka menggunakan bahasa alay, pada saat itu gue bingung bin aneh dengan
bahasa itu, tapi gue coba terus mendalami bahasa itu, terus dalam,
terus...terus... *Mentok woeee* dan gue artiin kedalam bahasa Indonesia yang
baik dan benar sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) nech.
“Aku Pulunk, hehe. Kamu lagi apa Intan?”
SMS terkirim.
2
menit kemudian
“owh, kamu Lunk, sorry balasnya lama, aku
kira orang iseng yang mau ngerjain akuh. Hehe. Aku habis ngerjain tugas
Matematika. Kamu lagi apa?”
Dengan
siaga abang gue segera membuka buku tugas. Lembar demi lembar dibukanya dengan
pelan, dengan penuh hati-hati, tiap lembaran matanya selalu mencari, tiap
halamannya selalu di telusuri, ada apa dengan buku tugas itu? Ada wanita cantik
kah? Atau ada kuntilanak yang sangat menakutkan? Ataukah Ada Apa Dengan Cinta
*ngapa jadi ke Film jaman dulu sih*
30
menit berlalu,
“kamu
udah bobo yah Lunk” SMS dari Intan
“hehe, belum neh Tan, tadi aku lagi nyari
tugas Matematika, ternyata aku belum L. “
“yaudah besok aku kasi
deh tugasnya, oh iya, aku sudah ngantuk nech, sampai ketemu di sekolah besok ya”
“iya,
CelAm4t m4l4m Int4N, cEmo94 m1mp1 Nd4h cl4lu eaaah” udah capek-capek gue artiin
ke bahasa yang biasa. Ehh, tetap aja naluri ke-ALAY-an nya gak beruubah.
Hadehhh.
*****
3
bulan sudah Intan telah menjadi murid baru. Semakin hari Pulunk semakin nyaman
dengan Intan. Dan begitu juga dengan Intan sepertinya mempunyai perasaan yang sama
seperti Pulunk. Dan selama itu Pulunk merasa orang yang paling beruntung
sedunia. Mengajaknya jalan, nonton, makan, yaa seperti layaknya orang yang PDKT
istilahnya. Selama itu Pulunk sudah mempunyai harapan yang sangat besar kepada
Intan, dan ia yakin kalau Intan mau menjadi pacarnya. Mau menjadi kekasih
hatinya.
Gilaaa.
Abang gue PDKT sama cewe lama amat, tiga bulan cuy, dan lo bisa banyangin gak
tuh, selama itu apa saja yang lo lakuin untuk mendapatkan cinta mereka.
Tentunya kalian semua mempunyai tips dan trik nya tersendiri bagaimana caranya
untuk menjadi pacar wanita yang lo suka. Dan gak perlu lagi gue jabarin.
Tentunya kalian sudah faham. Lo kata gue lagi ngerjain tugas matematika soal
cerita yang perlu di jabarin sampai tuntas? Gak perlu broo. Bukannya apa-apa
sih, karena gue bego dengan Matematika. *lah, ngapa jadi ngomongin gue?
Kan abang gue yang seharusnya gue bahas.
OK. Fine. Abaikan*
Malamnya
ia mulai menyusun rencana untuk sesi penembakan Intan. Mulai dari cara yang
paling kuno sampai cara yang paling modern *pada masa abang gue* telah ia
pertimbangkan dengan mateng. Mulai dari menembak lewat SMS, Calling, Face tot Face, write to letter dan mengirim ‘salam’ ke teman dekat Intan, bahwa Pulunk suka Intan.
Pokoknya abang gue sudah siap dengan senjata, jaket anti peluru, dan semacam
helm pelindung kepala. *Lagi-lagi lo kira abang gue mau berperang dan nembak
penjajah? Emang sih muka abang gue boros, tapi kali ini doi mau nembak cewek
cuy, hehe. Abang gue kali ini brani gak yahh?*
Disaat
yang sama pula ketakutan untuk ‘nembak cewek’ sempat terlintas di pikiran
lugunya. Takut di tolak, takut Intan suka tapi hanya sebatas sebagai teman aja,
takut Intan suka tapi bapaknya belum bolehin pacaran, ternyata bapaknya Intan
adalah bapak gue juga, ternyata Intan adalah laki-laki. Pokoknya ketakutan itu
sering muncul tiba-tiba dalam benak abang gue. Cemungut eaa kakaaaa.
Setelah
semalaman berpikir panjang, akhirnya abang gue memutuskan untuk menembak Intan
di kantin pada hari ini, hari sabtu. Kenapa sabtu? Karena abang gue pengen
bermalam minggu sama pacarnya. Kenapa sama pacar? Karena ia sudah gak jomblo.
Kenapa dia jomblo? Karena kambing dan buaya teman lama.
“Intan, aku boleh ngomong sesuatu gak sama
kamu?” dengan suaranya yang sok COOL, Pulunk mulai memberanikan diri. Pada
saat itu Intan sedang makan bakso degan Nuy.
“Boleh, mau ngomong apa kamu Pulunk? Tapi aku
lagi makan bakso neh. Duduk saja. Kosong kok bangku nya” cetus Intan sambil
ngunyah pentolan bakso. Kok gue jadi
keingat Film horor Indonesia “Bangku
Kosong” yah. Film itu serem banget loh. Anak sekolah kerupan arwah bangku
yang kosong tersebut. Iiih, sereeemmmmm. Tenang-tenang, bangku kosong kan di
dalam kelas bego. Bukan di kantin. #LOL.
“tapi nanti saja Tan, sepulang sekolah saja
bagaimana? Di depan gerbang sekolah yah..!” rencana semalam sudah mulai
beraksi neh, nembak sepulang sekolah, dan malam minggu sama pacar. BUAHAHA.ha.ha.
*Ide abang gue cemerlang juga yah...! J
Selamat yaa bang*
“Boleh...!” jawab Intan dengan senyuman
manisnya.
Hal
yang paling bosan didunia ini adalah ‘menunggu’. Entah dalam bentuk dan wujud
apapun itu, menunggu adalah sesuatu yang paling di benci oleh kebanyakan orang.
Gue sudah melakukan survei dari 100 orang dan jawaban yang paling tinggi “menunggu itu bosan”. Slogan itu tak
berlaku untuk abang gue yang menunggu jam pulang sekolah. Bagi dia menunggu itu
adalah hal yang sangat Indah. Karena abang gue ingin menembak cewek yang paling
dia sukai di kelasnya, cewek manis yang selalu menggangu tidur malamnya, dan
cewek imut yang selalu meminjamkan tugasnya untuk di salin. Siapa lagi kalau
bukan Sri Nur Jintan.
Bel
berbunyi tiga kali. Pertanda jam pulang sekolah. Semua murid dengan tertib
keluar pintu kelas VIIIB, termasuk Intan dan Nuy. Dengan hati yang semangat 45
Pulunk mengajak Bram untuk menemani sesi penembakan ini. 13 menit 38 detik
Pulunk dan Bram menunggu Intan, Tiba-tiba abang gue mulai memicingkan mata,
hidungnya kembang kempis, detak jantung tidak beraturan. “dengan siapa Intan? Kok mereka gandengan tangan? Gak mungkin pak Ali
yang satpam sekolah tiba-tiba berseragam putih-biru. Gak mungkin juga ‘mama
Ega’ yang berjualan dikantin trus mengenakan putih-biru. Trus itu siapa yang
bersama Intan?” batin Pulunk saat itu. Makin lama Intan bersama seorang
cowo jalan menghampiri gerbang sekolah yang kebetulan disana ada Pulunk dan
Bram yang menunggu.
“Pulunk, maaf yaa, menunggu lama. Aku habis
ketemu pacar aku neh. Oh iya, kenalin ini pacar aku. Namanya Angga” Jelas
Intan, yang masih melempar senyuma manis.
WHAT...???
APAH...??? *astaga.astaga.astaga, abang gue gimana ceritanya tuh, Sumpah kaget
loh gue* Sakit. Perih. Langit tiba-tiba mendung dan gelap. Bumi diguyur hujan
batu. Dunia seakan berhianat. Pohon-pohon tumbang dengan sendiri. KENAPA? Apa
yang harus lo lakuin ketika lo ingin menembak wanita yang lo suka pada moment
yang sudah lo rencanain jauh-jauh hari, dan ternyata wanita yang lo suka itu menggadeng
pacarnya depan lo dan ngenalin ke LO pula. Apa yang lo lakuin??? Ingin marah
gak ada hak. Ingin berteriak disangka orang gila. Ingin nangis, malu. Kini
abang gue hanya bisa pasang muka bloon.
Miris emang.
Hening...
Heningg...
“oh iya Pulunk, tadi katanya kamu mau
ngomong? Ada apa?”lanjut Intan.
“Aku suka sama kamu, aku cinta sama kamu,
maukah kamu jadi pacar aku, Intan?” Itu adalah sederet kalimat yang ingin
di ucapkan abang gue ke Intan, tapi setelah melihat keadaan yang sebenarnya dan
Intan sudah punya pacar, hanya “soal
matematika tadi, yaudah besok saja, pulang duluan ya?” yang keluar dari
bibir abang gue. Sumpah brasa banget bohongnya. Tanpa kata-kata lagi abang gue
langsung narik tangan Bram dan pulang dengan membawa sejuta pilu dan luka.
“kok tiba-tiba lo aneh Lunk?” cetus Bram.
“tadi gue pengen nembak Intan brooo makanya
gue ngajak lo!” suara abang gue serak-serak basah. Bukan mimpi basah.
#eehh.
“Lah, lu bego. Gak cerita ke gue kalau lu
suka sama Intan. Intan sebenarnya juga suka sama lu, gue dikasi tahu sama Nuy
tadi saat di Kantin. Intan terpaksa nerima Angga karena lo lama nembak dia. 3
hari yang lalu mereka jadian.” Jelas Bram dengan nada iba pada sahabatnya.
“Ayo pulang”
“yaelah brooo, gitu aja sedih, masih banyak
wanita yang lebih manis dan cantik dari Intan diluar sana” lanjut Bram.
Hening...
Hening
sampai kiamat.
Kasian
yeee abang gue. Cup...cup...cup... *makanya, jadi orang jangan kePDan bang,
jadinya gini kan. Udah otak standar. Rambut kriting, muka datar, sok
kegentengan sih, makanya Intan milih Angga kan bang?*
Lo
diam gak, gue tabok neh. Abang lagi patah hati neh. Abang galau. :’(
***To Be Continue***