“Aku adalah hujan, jika
kau tak suka silahkan berteduh” sebait kalimat ini adalah sebagai pembuka
obrolan. Obrolan yang menguak kisah. Entah kapan seseorang mulai berpikir
seperti itu, entah siapa yang di tujukan nya. Saya tidak tahu, yang saya tahu
hujan terkadang bisa membuat kita sakit (demam). Hujan itu indah, kiriman sang
pencipta sebagai sumber daya alam yang harus dimanfaatkan, jika berlebihan akan
mendatangkan bencana.
Iya, aku adalah hujan
yang datang dengan segala pengharapan untuk melengkapi kekeringan bumi. Aku
datang untuk menumbuhkan rumput yang entah setengah tahun mengering. Bahkan di
lahap hawa panas mentari. Jika kau tak ingin sakit, segera berteduh. Tidak ku
paksakan kau suka hujan. Kau masih punya payung.
Aku adalah hujan dengan
sifat keras ku. Gerimis adalah kelembutanku. Dan aku akan sangat lembut jika
pelangi ku ukir indah dengan cahaya yang membaur. Pelangi ku tidak akan muncul
jika hujan terus deras. Ku biarkan diriku bebas hingga mentari dan mendung
bergantian. Yah, aku benci payung, ia menghalangi ku untuk berkontak langsung
dengan mu. Tapi kau sangat senang dengan payung.