Kota
Jogjakarta yang kerap kata orang adalah kota yang cantik, indah dan penuh
dengan keceriaan dan kenangan tersendiri bagi yang pernah menjamah kota pelajar
tersebut. Jogja kaya akan beragam tempat wisata dan tempat rekreasi yang tak
kalah menariknya dengan kota-kota lain di Indonesia.
Daerah
yang pernah gue datengin di Jogja adalah candi Borobudur, Candi Prambanan,
Bukit Bintang, Taman Pelangi, Malioboro, Toegoe (Lambang jogja) Alun-alun Jogja
(pohon beringin kembar yang berdiri kokoh sejak dulu), beberapa Universitas,
nge-angkring (Sejenis prasmanan, tapi harganya relatif murah dan terjangkau), Gunung
Kidul, Goa Pindul Pantai Indrayanti. Semuanya kerennn, seruuu, dan mempunyai
makna tersendiri. Betapa tidak, tempat-tempat nya unik dan menakjubkan.
Hari minggu tanggal 20 November
pukul 06.50 dari Pasar Senen siap diantar oleh Fajar Utama Yogya (kelas BISNIS-B, No Kereta BIS-6 / 8D) dengan harga
Rp. 170.000, dan pukul 14.57 gue sampe di stasiun tugu jogja dengan penuh harap untuk melihat kota yang
cantik itu. Tak lama jemputan gue dateng. Kebetulan gue punya sahabat yang
bernama Chaeruman Alamsyah biasanya orang-orang panggil dia syam. Dia kuliah di
salah satu Universitas di Jogja. Mumpung ada kesempatan untuk datang dimari, why not. Sebelum menuju kontrakan Syam,
gue dibawa keliling sepertiga kota jogja. Prambanan, Alun-alun, UGM, dan makan
angkringan. Gue balik ke kontrakan dan langsung istirahat.
Hari senin (21/9), tak ada yang
istimewa dengan hari ini. Karena hari ini benar-benar istirahat di kontrakan
syam. Sesekali kami keluar untuk membeli bahan makanan yang berada di dekat
kampus syam. Rencananya mau masak tempe goreng, sop daging, dan sambel terasi. Tak
banyak yang gue lakuin di hari ini, makan, tidur, mandi, solat, nge-PS, dan
main HP. Boring dah pokoknya.Tapi
malamnya kita ke kost nya Ika dan
disana ketemu Izah dan Ica. Panjang ceritanya kalo gue ngejabarin mereka satu
per satu, pokoknya mereka adik kelas gue dulu saat SMA.
Hari selasa (22/9), hari ini ada
penambahan teman baru loh, namanya Ulfa dan Ayu (Kuliah di Unhas, Makasar tapi
dua sejoli ini ngambil libur pendek untuk jalan-jalan ke pulau jawa, sebenarnya
Malang lah kota tujuan mereka. Untuk menghadiri acara wisuda Nurfitriani, S.Pd ‹kakak dari Ulfa›
sebelum hari H mereka ingin memandang kota pelajar dari sisi yang sedikit
berbeda, mungkin mereka mempunyai judul tersendiri “3 Hari bercinta dengan Kota Pelajar” kali yahh..! ‘I dont know’ tapi yang jelas gue sama
syam harus jemput kedatangan mereka di Stasiun Tugu. Kereta jurusan
Malang-Jogjakarta tiba pukul 13.00 WIB. Sedangkan gue nyampe stasiun pukul
14.00 WIB. Menunggu dan menunggu lebih
kurang 1 jam itu rasanyaa.??? Heheh,
mereka sudah Bete kayaknya. Dasar labil-labil, janjinya jam 1
datengnya jam 2. Yaahh, mau gimana lagi, pengen alasan macet, ini bukan Jakarta
brow. Ya sudahlah...! Syam punya ide untuk membeli ke-BT-an yaitu mengajak keliling malioboro, alun-alun dan ke Candi
Prambanan. Ternyata benar, Ulfa dan Ayu menjual mereka punya bete. Okelah kalo
begitu..!!! malamnya gue dan syam nganterin mereka di kost Izah.
Hari Rabu (23/9), planning yang
cukup sempurna yaitu ke Borobudur. Terik semakin panas dan gue harus nungguin
syam pulang kuliah terlebih dahulu untuk menjemput teman baru tadi. Siang ke kost
Izah dan sore ke Borobudur. Nihil. Waktu kunjungannya telah habis. Kita
kesorean. 3,5 jam untuk pulang pergi rasanya bisa terobati dengan kita
mendatangi Taman Pelangi dan Bukit Bintang. Di Taman Pelangi seperti taman pada
umumnya yang hanya ada semacam danau gitu di tengah taman. Kenapa dinamakan
Bukit Bintang, karena di atas bukit kita bisa melihat kelap kelip lampu kota
Jogjakarta dengan sempurna.
Hari kamis (24/9), kami berangkat
pagi ke Borobudur. Dan ternyata ini bukanlah mimpi. Bisa melihat salah satu
keajaiban dunia yang terdapat di Indonesia. Pokoknya gak terlalu bisa gue
jabarin lewat kata-kata karena terlalu waow.
Kalian semua harus kesana untuk membuktikan kebenarannya. Hehe. Sore pun datang
dan kami kembali ke kota. Sampe kost Izah. Kami isi perut yang tadi sudah kriuk-kriuk dengan Gudeg Jogja. Karena hari ini juga pukul 09.30 WIB, Ulfa dan Ayu
kembali ke Malang.
Hari jum’at (25/9), tiada yang
terlalu berkesan. Hanya gue harus ke stasiun untuk membeli tiket kereta. “mbak,
untuk tiket tanggal 27 November ke Jakarta ada ?” tanya ku. “wah sudah habis,
baik yang ekonomi dan bisnis, tapi kalau yang eksekutif masih ada!”. Waduh
dompet menipis kalau naik eksekutif (pikirku dalam hati). “yang ke Jakarta
adanya kapan mbak?”. Sambil searching “Ke Jakarta adanya tanggal 28 mas. Banyak
yang masih kosong baik ekonomi, bisnis dan eksekutif”. Karena harus cepat balik
Jakarta jadi gue langsung ambil kereta BOGOWONTO
(kelas EKONOMI-C No Kereta EKO-3 / 14C) dengan price Rp. 122.500 dari Jogja
pukul 07.35 tiba Jakarta 15.55.
Hari
sabtu (26/9), masih menyambut udara pagi di kontrakan syam. Planning untuk hari
ini adalah mengunjungi rumah sodara di Gunung Kidul. Tak kegiatan yang berarti
selain main game, tidur, makan hingga siangpun sudah tak terasa. Gue dan syam
segera bersiap-siap untuk perjalanan yang cukup memakan waktu hingga 4 jam,
yaitu ke Gunung Kidul. Ada cerita tersendiri juga pada saat berada disana.
“permisi, mau
tanya donk mbak, kalo dusun jeruken kemana ya ?” tanyaku pada seorang
perempuan muda.
“kurang tahu
saya mas” jawabnya singkat.
“maaf lagi
mbak, kalo rumahnya pak gunadi dimana ya ?”
“oh, rumahnya Pak Gunadi ? yang calon lurah
itu yah ?” sepertinya dia cukup tahu tentang nama-nama warga di bandingkan
dengan nama tempat. Yaa begitulah perbedaan masyarakat desa dan masyarakat
kota. Setelah di jelaskan oleh perempuan muda, kamipun melanjutkan perjalanan.
Jalan yang belum diaspal, terjal, berkerikil, berliku dan berdebu kami lewati
dengan sabar. Hasilnya kamipun tiba di tempat tujuan pukul 17.00.
Hari minggu (27/9), udara pagi
Gunung Kidul yang begitu dingin menusuk, hingga ku tak berani untuk melepas
jaket yang ku kenakan. Udara yang masih sejuk, asri tanpa polusi tlah gue hirup
sebanyak-banyaknya. Planning hari ini adalah mengunjungi Goa Pindul, dan Pantai Indrayanti. Goa yang sangat
indah, terdapat air mengalir seperti sungai dan kita diwajibkan untuk mandi,
gak tahu perlengkapannya apa saja, tapi yang jelas sudah disiapkan di dalam.
Begitu juga dengan Pantainya, gak kalah menariknya dengan pantai-pantai yang di
Bali. Siang berlalu dan kamipun pulang ke Gunung Kidul untuk mengambil tas dan
sekalian pamit pulang. Sesampai di kota, gue menyempatkan membeli buah tangan
untuk teman-teman dan keluarga di Jakarta. Kembali ke kontrakan syam dan
langsung Packing.
Hari
senin (28/9), pukul 05.00 gue udah bangun, setelah solat subuh, gue mengecek apakah ada yang tertinggal atau
tidak. Jam 6 kurang, gue bangunin syam, dan jawabannya adalah “ntar aja brangkatnya, masih 1 setengah jam
lagi kan. Biar lu gak nunggu terlalu lama di stasiun” OK, gue turut. Dan
hasilnya kami berangkat dari kontrakan syam pukul 7.10 dan benar banget.
Kamipun sampai stasiun pukul 07.38. dan langsung gue nyerahin tiket kereta ke
petugas.
“Wahh, mas.
Keretanya baru aja brangkat sekitar 3 menit yang lalu. Hangus deh tiketnya”
jelas petugasnya
Bagaimanakah reaksi kalian ketika ketinggalan kereta
tujuanmu? Dan bagaimanakah kalian untuk bersikap? Naahh, itulah yang gue
rasakan.
Gue samperin syam yang masih berada di parkiran
dengan muka penuh kecewa. Sedih. Ingin berteriak tapi tempat umum. Ah lebay
banget dah. Yasudahlah. Terpaksa beli ulang kereta yang lain. Ekonomi habis,
bisnis pun ludes, yang masih tersisa hanyalah Eksekutif untuk hari ini. Dari
pada gue gak balik-balik ke Jakarta. “gpp
mahal dikit, yang penting kenyamanan brow, ini gue tambahin gocap dah, sebagai
rasa tanggung jawab gue, kan gue yang menyebabkan lu telat” cetus syam.
Pada saat itu dompet gue emang sudah skarat. Heheh.
ARGO LAWU (kelas
EKSEKUTIF-A No Kereta EKS-8 / 7D) dengan price Rp. 216.000 dari Jogja pukul
08.56 tiba Jakarta 16.30.
Jogjakarta – Purworejo – Karang Sari –
Patuguran – Kretek – Prupuk – Cirebon Prujukan – Cikampek – Dawuan – Klari –
Keduh Gedeh – Cikarang – Bekasi – Cakung – Klender Baru – Buarran – Klender –
Jatinegara – Cikini – Gondangdia – Gambir. Adalah nama jalur kereta api
Eksekutif yang gue lewatin bersama masinis dan para penumpang lainnya.
WELCOME BACK TO JAKARDAH.