Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan

Senin, 02 Agustus 2021

Sepucuk Surat untuk ipar

   

Teruntuk Hera, Sulaiman.

Assalamuaikum war...wab...

Berbasa basi boleh lah yah, karena sejatinya kita sama-sama pernah menjadi perantau di Kota yang sama, Jakarta. Kota yang penuh dengan hiruk pikuk masyarakat, orang bilang sih Kota Metropolitan.

Hallo, Bang Sule (Sapaan Akrab), gimana kabar lu bang, setelah lama meninggalakan kota? tentunya harus sehat dan tetap produktif donk. Eh, sekarang denger kabar ingin melamar adik gua yah? Wahh.. suatu kabar gembira donk tentunya. Selain sudah kenal dan akrab, tentunya kita bisa menjadi keluarga. Makasih banyak loh bang. Oh iya, gua mau cerita sedikit nih tantang Ari Siwe Meci (1) gua ke lu bang.

Sedikit tidak mungkin lu sudah paham seluk beluk nya.

Dulu, Gua dan Feton (aslinya Faturahmah) tumbuh dan dibesarkan secara sederhana oleh orangtua yang sangat hebat, orang tua yang sangat luar biasa, penuh dengan kesederhaan, kasih sayang dan disiplin. Ngomongin disiplin, terutama disiplin dalam sholat. Mama adalah orang yang paling keras. Umur gua waktu itu sekitar 8 atau 9 tahun, dan Feton 3 tahun lebih muda dari gua. Sepulang bermain saat adzan Magrib, langsung di sodorkan pertanyaan "Ma waur sambea ashar dua mu ede?"(2) dengan muka polos kamipun menjawab serentak "Belum Mah...". Mamapun menyuruh Feton ambil sapu di pojokan. Alhasil, empat kali cambukan mendarat dengan sempurna di telapak kaki kami. Wow, luar biasa kan? tapi begitulah cara didikan beliau untuk anak-anaknya, agar tidak melalikan kewajiban. Jika tidak solat, jumlah cambukan yang kami terima sesuai dengan jumlah rakaat yang di lalaikan pada saat itu. Dan alhmadulillah, dengan didikan seperti itu, In Sha Allah akan selalu membekas pada anak-anak nya, terutama gua dan Feton.

Hari berlalu, minggu terlewatkan, bulan terlampaui, hingga tahun berganti

Bapak adalah sosok bijaksana dalam memberikan kebebasan kami untuk memilih tingkat pendidikan, gua ke SMP, ia di MTs, tapi saat SMA di tempat yang sama. Namun untuk pendidikan lanjutan Tinggi, kamipun di bebaskan untuk memilih. gua di Jakarta (makanya kita ketemu di Kota ini bang, hehe) dan Feton di Makasar. Ia lulus jalur beasiswa "Pendidikan Bahasa Arab" di Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar (UIN Alauddin).

Setelah lulus kuliah, gua balik ke Bima di bulan Januari 2014 kalo gak salah. Pada saat yang sama, terjadi kericuhan mahasiswa Bima yang menyerang pemuda Makasar, yang menyebabkan banyak mahasiswa Bima yang kuliah di sana menjadi panik, syok, dan tentunya kena mental seperti anak zaman now bilang. Hingga menyebabkan kekhawatiran keluarga meningkat.. Tak terkecuali Feton, berat badannya yang semula 63 kg menjadi 54 kg, sangat terlihat sangat kurus (katanya).

Masih di tahun yang sama, kurang lebih bulan April, ia mengalami tragedi yang luarbiasa, tragedi yang hampir merenggut nyawanya. Perampokan dan pembegalan yang disertai dengan pembacokan, alhasil punggung tangan sebekah kanan menjadi korban keganasan peristiwa saat itu, karena menangkis pisau / belati yang ingin menyerang bagian muka. Sehingga tulang Carpals dan tulang Ulna pun ikut patah dalam (Hasil Rontgen). Luka sayatan pun tergambar pada punggung tangannya, yang menyebabkan banyak jahitan dan cedera untuk beberapa saat lamanya.

Trauma dari tragedi tersebut mengharuskan gua terbang ke Makasar. Sesampai di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, gua langsung ke Rumah Sakit. Dalam perjalanan, tak hentinya meminta pertolongan Allah agar ia dalam kesadaran penuh. Sesampai disana, disambut dengan kepanikan dan raut wajah sedih serta penuh iba dari para sahabatnya. Langsung diantar menuju kamar. Dengan suara parau dan penuh hati-hati, gua bertanya

"Bune ja haba mu ari gaga ?" (3)

ia hanya tersenyum sembari menenangkan hati gua yang khawatir, lalu berkata

"waur bungkus kani perban rima mada sa'e, hehe" (4). Namun, ada butiran bening yang keluar dari sudut bola matanya. Ya benar, baru saja dia menangis. terlihat sedikit bengkak kelopak matanya, dan memar biru di beberapa pipi dan dahi.

Gua mendekat dan duduk di samping bed tempat ia berbaring, lalu menyeka air matanya dengan kata-kata motivasi, kata-kata kelembutan, dan kalimat bijak sebagai seorang abang. Karena gua tahu, kejadian brutal itu sangat menyakitkan dan membekas. Menenangkan nya dengan sedikit humor dan candaan adalah cara terbaik untuk menghiburnya.

Merengek minta pulang, menjerit akibat trauma, meraung karena kesakitan, menanggung semua rasa sakit dalam satu waktu. Namun, semuanya ia bungkus rapi dengan senyum tipis, agar terlihat baik baik saja. Gadis manja yang ingin terlihat kuat, gadis lemah yang ingin menunjukkan bahwa ia mampu melewati nya dengan senyuman. Gadis dengan ego tinggi yang berwatak keras ingin tetap tegar. Gadis yang biasanya melakukan apapun sendiri, kita terlihat lemas dan tak berdaya, jangan kan memasak (karena ia pandai memasak), makan pun gua yang suapin saat itu. Tetap saja kau terlihat seperti gadis kecil yang lugu dan polos wahai adikku. 

Gak usah sok strong deh depan abang.

Setelah tiga hari di rawat di Rumah Sakit, akhirnya bisa pulang ke Kost-an dengan syarat tetap rutin kontrol tiap minggu. Tiap kali jadwal kontrol, merengek minta di belikan ini itu bla bla. Hingga 3 minggu gua berada di Makasar untuk menenangkan nya.

Terlalu kejam pelaku pembacokan, hingga merampas keceriaan yang ia miliki.Terlalu sadis pelaku kekerasan pada perempuan hingga menimbulkan trauma yang mendalam. Gua berdoa, semoga pelakunya tidak mempunyai adik perempuan.

Gua hanya sedikit mengingat moment indah bersama Calon istri lu bang.

Harapan dan terimakasih gua sederhana aja bang ke lu, yang diwakilkan dengan:

Semoga menjadi imam yang bisa membimbing dan mengarahkan ia kepada kebaikan dunia dan akhirat.

Semoga menjadi suami yang selalu bertanggung jawab atas segala kebutuhan dan kehidupannya.

Semoga menjadi suami yang bijaksana dalam berkeputusan.


Terima kasih sudah menyayanginya sejauh ini.

Terima kasih sudah mencintainya dengan berbagai kekurangannya.

Terima kasih sudah bertanggung jawab atas segala ketidaksempurnaannya dengan penuh kepedulian.


Jaga ia dengan baik, sebaik kami menjaganya waktu kecil.

Sayangi ia dengan cinta, sesayang kami waktu kecil.

Lindungi ia dengan kekuatan cinta, seperti kami melindunginya waktu kecil.


Jangan berkata kasar yang melampaui, karena hati nya rapuh.

Jangan membuat nya bersedih, karena hati nya mudah terluka.

Jangan pernah bermain tangan, karena raga nya lemah.


Salam Jauh, 2 Agustus 2021


Bang Tole

_________________________________________________


     










(1). Ari Siwe Meci : Adik perempuan yang manja

(2). Ma waur sambea ashar dua mu ede? : Kalian berdua sudah solat ashar?

(3). Bune ja haba mu ari gaga ? : Bagaimana kabarnya dek?

(4). Waur bungkus kani perban rima mada sa'e, hehe : Sudah di perban tangan ku bang, hehe

Jumat, 17 April 2015

Mungkin Aku Lelah

Anakmu adalah generasi penerus. Di pundak ini akan melahirkan ide cemerlang yang bisa mengubah dunia. Hanya itu pengantar pada umum nya yang sering di tuturkan penulis populer.

Anakmu adalah generasi penerus. Kini aku sudah besar, baik dan buruk nya dunia kalian yang ajarkan, telah membuka jendela dunia dengan tuntunan. Kasih sayang adalah harga mutlak yang harus kami dapatkan. Hitam dan Putih sudah dapat anak mu ini bedakan wahai papa, wahai mama.

Anakmu adalah generasi penerus. Harapan dan kebanggan kalian raih dari pundak kamu sebagai anakmu. Rapuh dan renta termakan usia. Taat pada kalian adalah bukti kecintaan ku yang sangat besar.

Ini bukan tentang mereka. Tapi ini adalah tentang kita. Kini ku di hempaskan pada kenyataan yang tak pernah ku tahu dari mana arah nya. yang ku tahu hanya aku sayang kamu. Mereka tidak melihat hal itu. Aku takut mereka kecewa.

Maaf jika terlena dengan keadaan ini. Maaf untuk waktu yang kau luang. Jika ku tahu dari awal akan seperti ini. Tidak ku sentuh hidup mu. Tidak pernah ku katakan "jarak adalah sebutir debu dari genggaman kita"

Bukan hanya kamu yang tersakiti, aku juga. Kita sama-sama terluka. Bahwa harus aku yang minta maaf. Sorry. Mungkin Aku Lelah, Mungkin Kamu Juga Lelah. Dan KITA juga mungkin Lelah.

Rabu, 29 Januari 2014

Galau dan Gatot Beda Tipis (Part 1)

Cinta mampu merubah apapun yang ada di muka bumi ini, termasuk merubah kita yang sedang sedih menjadi bahagia, termasuk merubah status jomblo menjadi pacaran. Dan masih banyak lagi perubahan-perubahan yang terjadi ketika kita sedang jatuh cinta. Perubahan itulah yang akan menjadi motivator bagaimana cara kita bersikap untuk meraih cinta.
Setelah gagal dengan Intan, abang gue tidak putus asa dalam meraih cinta sejatinya, tidak pernah mengeluh walau ditolak karena telat. *bukan telat datang bulan* tapi keduluan orang lain. Abang gue telah menjadi seorang laki-laki yang sangat dewasa dan sangat pengertian saat itu, bagaimana tidak. “Memberikan kesempatan kepada yang lain untuk untuk mendapatkan cinta Intan”. #Katanya ditengah hati meringis. Abang gue pengertian juga yahh, salut gue..?!? (y)
Waktu terus berjalan, detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, bulan berganti pakaian. *dan lo bayangin aja, bulan adalah perempuan cantik yang sedang ganti pakaian, aahhh, pemandangan yang indah. Upsss*. Sosok Intan mulai memudar dari pikiran abang gue. Intan yang dulunya gadis paling manis sekelas, sekarang sudah biasa saja. Kenapa? Karena abang gue SEMPAT jatuh cinta padanya. Itu sebabnya Intan adalah wanita yang paling manis di dunia ini. Dan sekarang sudah biasa saja. #Horeee... abang gue move on, sekali lagi ABANG GUE MOVE ON*
Berbicara tentang MoveOn. Kata ini yang paling gue bingung sampai detik ini. Misalnya, si A (Perempuan) mutusin pacarnya karena sudah tidak kuat lagi dengan sikap pacarnya yang egois, dan tidak peka terhadap perasaan perempuan, dan suka keganjenan terhadap perempuan lain. Sebenarnya si A masih sayang pada pacarnya. Si B (pacar A) otomatis bingung dan marah dengan sikap si A yang begitu aneh karena minta putus secara tiba-tiba. Intinya mereka putus. Si A selalu bilang “arrgghh...gue pengen Mupph on”.
Dari kisah diatas, move on adalah rasa ingin terlepas dari bayang-bayang sang mantan yang selalu menghantui jiwa dan raga karena masih tersisa rasa sayang dan cinta. Jika belum pernah jatuh cinta dan mencintai orang, jangan pernah bilang “move on” untuk melepas dan merelakan mereka. Karena move on ini identik dengan perasaan galau dan sejenisnya. Bagi gue ENGGAK. Menurut gue sendiri, move on terdiri dari dua suku kata, move dan on. MOVE adalah pindah dan ON adalah bego, kenapa bego? Karena kata on di ambil dari akhiran kata dalam bahasa Sangsekerta yaitu Bloon. Jadi pengertian dari move on itu sendiri adalah perpindahan hati seseorang terhadap perubahan zaman atas apa yang telah dilakukannya sehingga terlihat seperti orang bego. *bahasa gue keren kan, iyalah, tiga kali puasa, tiga kali lebaran gue merangkai kalimat tadi. Selama itu pula keluarga bang toyib kesusahan*.
Oke... untuk kali ini gue tidak mau membahas tentang ke-galau-an dan sejenisnya, kenapa? *mau tau jawabannya?* sini gue bisikin, (galau itu milik abang gue, jika sedang galau abang gue bisa berubah jadi kucing garong. Kalau lo gangguin, lo disangka tikus got, makanya hati-hati dengan abang gue, Pulunk). “Gue dengar semua apa yang lo omongin dek. Dikira lo gue budek. *Lempar panci*” Cetus Pulunk dari kejauhan.
Lambat laun abang gue sudah mulai merubah sikap dari yang kekanakan menjadi SOK dewasa, dari cara sms-an alay menjadi biasa, karena ia ingin mendapatkan cinta dan sayang dari perempuan yang ia sukai dan otomatis yang gak alay cuy, dari sisiran rambut belum berubah, rambut kritingnya masih belah pantat. *gue jadi teringat film “jin & jun” yang diperankan oleh Syahrul Gunawan sebagai jun, dan memiliki sisiran belah dua. Jun terlihat keren dan berkarismatik* Lah ini abang gue ngikutin sisiran rambutnya si Jun. Hadeh. Kalau rambut lurus mah gapapa bang.
Seminggu lagi Pulunk melepas pangkat, kedudukan, harkat, martabat (bukan martabak yaaa, pikiran lo makanan mulu sih), ras, golongan dan jabatannya sebagai ketua kelas. Kenapa? Karena masa jabatan ketua kelas 1 tahun 2 semester 3 cawu kurang 1 minggu. Bingung gak lo penjelasan gue? *Bingung* Yaaa ampun, intinya seminggu ini abang gue akan melaksanakan ulangan semester genap, bukan semester ganjil. Bukan juga injil, bukan kancil, bukan juga pencil. Hanya ulangan kenaikan kelas. Dimana ulangan ini untuk menentukan sejauh mana kemampuan dari murid didik terhadap materi yang disampaikan oleh gurunya masing-masing. Bukan kuntilanak yee, tapi guru. *Husstt. Jangan ngomong tentang horor. Abang gue bisa pingsang ntar*
Jujur saja, mata pelajaran yang paling di benci abang gue adalah Matematika. Karena bagi dia matematika itu adalah pelajaran yang sangat membingungkan. Pelajaran yang membuat pikiran jadi stres. Pernah sekali gue ngintip dia sedang ngerjain tugas matematika, kalau gak salah waktu itu soal cerita “Budi di suruh ibunya ke toko Sami jaya membeli gula pasir sebanyak 10 kg untuk membuat kue. Gula tersebut terpakai hanya 6 kg saja untuk adonan kue. Berapakah sisa gula pasir tersebut?” Abang gue mengkerutkan dahi dan menggaruk kepala sambil berkata “10 kg dan 6 kg ini di apain sih, bingung gue. Mungkin salah soal kali yaa?” pengen banget gue jedotin kepalanya ke tembok. Pokoknya bego banget deh yang namanya matematika.
Seminggu telah berlalu. Sekarang saatnya class meeting. Biasanya selama 2 minggu. Dan selama itu kegiatan ekstrakurikuler di lombakan antar kelas. Mulai dari pertandingan football, badminton, volly ball, cerdas cermat antar kelas, lomba balap karung, lomba makan kerupuk dan lomba kencing berlari. Yang terakhir gue bohong. Abang gue selalu menunggu tibanya kegiatan rutinitas akhir semester genap. Karena setiap ketua dan sekretaris kelas dari seluruh kelas yang ada menjadi panitia lomba. Abang gue keren juga yaaa jadi panitia lomba. Hehehehe *bangga gue*
Pulunk menjadi panitia lomba balap karung. Baginya, lomba balap karung itu Indonesia banget. Di luar negri belum ada lomba semacam ini, yang didalamnya berisi orang yang sedang loncat-loncat seperti pocong mulai dari start hingga garis finish. Seperti biasa, sebelum mulai perlombaan abang gue harus mencatat siapa saja siswa yang berminat mengikuti lomba ini. Salah satunya adalah Brama, teman sebangkunya yang merupakan perwakilan dari kelas VIIIB untuk balap karung. Dan yang pada akhirnya Brama keluar sebagai juara 1 waktu itu. *gue rasa mereka curang. Brama yang gue kenal mempunya sifat 5 L. Letih, Lesu, Lunglai, Lelet, dan aLay, mana mungkin dia juara 1 (yang ternyata setelah gue selidiki pesertanya cuman dia doank) wkwkw*
Class meeting berlalu tanpa ada yang spesial bagi Pulunk, abang gue. Hari sabtu kali ini merupakan sabtu yang sangat membahagiakan bagi wali murid, karena bisa melihat hasil belajar anaknya. Dan sangat menegangkan bagi murid-murid yang tergolong nakal dan sejenisnya, tergolong bodoh dan sejenisnya, karena ketakutan akan tinggal kelas (dibaca ‘tidak naik kelas’). Begitu juga dengan abang gue, perasaan deg-deg an selalu muncul secara tiba-tiba. *jangan-jangan abang gue gak naik kelas, :’( yaaaassalaaammm, keterlaluan ini*. Sesampai nya di rumah, gue membuka rapot Pulunk. Tepat di tulisan semester genap kelas VIII di pojok kanan atas, dan mata gue terus jelalatan hingga kebawah dan terhenti pada sebuah tulisan. Tulisan itu berisi “Peringkat 4 dari 45 siswa dengan jumlah nilai 1280” terus gue lanjutin ke bawah pojok kanan tertulis “Tingkatkan dan pertahankan prestasimu! Naik di kelas IX” *APAAHHHHH??? Gak salah baca kan gue...? mungkin salah rapot kali. setelah gue cek ulang ternyata benar... gak nyangka abang gue sehebat itu, Salut...salut sama lu bang*


***To Be Continue***

Jumat, 10 Januari 2014

Galau dan Gatot (Gagal Total) Beda Tipis

         Disaat kita sedang mencintai seseorang. Katakan dengan ketulusanmu, ungkapkan dengan bahasa tubuh bahwa benar-benar mereka yang paling indah. Mereka yang paling kalian sayangi.  Cinta itu misteri, belum ada manusia yang mampu mengetahui kehadiran cinta sebelum mereka mengungkapkan bahwa “Aku suka kamu, aku sayang kamu, maukah kamu menjadi pacaku, and bla..bla..bla.” kepada wanita yang disukainya.
            Disisi lain cewek yang lo suka menganggap lo sebagai sahabat yang terbaik, disisi lain lo sayang dia lebih dari sekedar sahabat, disisi lain karena lo ingin dia jadi pacar lo sekarang, disisi lain ada zaskia yang sedang goyang itik, dan masih didunia lain. Lah kok.
            Panggil saja Pulunk, abang gue yang super nyebelin abiss, sukanya ngoleksi gelas plastik, hobinya mungut botol plastik bekas dijalanan. Lah, itu abang gue atau pemulung sih. Abang gue kan namanya pulunk sekali lagi PULUNK bukan pemulung. Cowok culun yang selalu berpenampilan rapi dan sisiran rambutnya gannn...(jrengg,,,jrengg,,,) yang bikin gue ngakak abis, rambut seperti ‘giring nidji’ di sisir belah tengah, dan lo bisa bayangin tuh seperti apa. Cupu bangett, mukanya datar abis, matanya lumayan sipit, tapi dia punya idung yang mancung cuy.
            Abang gue menceritakan kisah cintanya waktu ia semasa kelas 2 SMP. Gini ceritanya. JRENG...JRENG... *keluar penari latar dengan mengenakan bikini dan soundtrack lagu Kuch-Kuch Hota Hai, dan diiringi dengan suara merdu Syahruhkhan. (lah kok jadi film Bollywood)*
            Masa liburan sekolah telah usai, 2 minggu tidak terasa dan hari ini pertama masuk sekolah. Dengan sepatu baru, kaos kaki baru, buku baru, guru baru dan tentunya dengan wajah baru. Apaah? Wajah baru? Tetap culun woe. Secara sisiran rambutnya belah pantat. Ha.ha.ha. Karena dikenal sebagai cowo rapi dan memiliki wajah standar. Abang gue, Pulunk. Dipercayakan oleh teman-teman dan guru nya untuk menjadi ketua kelas.
            Pulunk, selalu datang lebih pagi dari teman-temannya yang lain, karena tugas baru yang ia jalani sekarang ini sangat mulia dan mempunyai tanggung jawab yang besar *katanya*, yaitu menjadi ketua kelas. “Dek, Tidak semua orang berkesempatan seperti abangmu ini menjadi ketua kelas. Dan abang bangga menjadi ketua kelas, hehe” cetusnya ke gue. Ingin sekali tuh rasanya gue umumin di mesjid dengan toa supaya warga sekitar rumah tau bahwa abang gue yang super cupu dan culun ini menjadi ketua kelas. Gue urungkan niat tersebut, nanti disangka pengumuman tentang posyandu keliling lagi. Gak jadi gue umumin.
            “SIAAAAAAAAP GRAKK” Pulunk langsung ambil posisi sebagai ketua kelas dan sebagai pemimpin upacara bendera pagi itu, sudah menjadi rutinitas setiap hari senin. Selesai upacara bendera semua siswa masuk kelas masing-masing. Pulunk dan beberapa teman yang lain melempar pandangan ke ruang kepala sekolah, yang memang tidak jauh dari lapangan upacara. Ternyata ada murid baru. Wajahnya manis, rambutnya lurus sebahu, alisnya tebal dan bibirnya imuuutt banget. Ibarat boneka barbie dah. Unyu-unyu gimaanaaaaa gitu.
Lunk, liat deh yang di ruang kepala sekolah. Itu siapa ya? Kok baru liat gue. Astaga, ada bidadari yang turun dari surga Lunk” cetus Bram teman sebangku Pulunk.
Mana gue tau” jawab Pulunk cuek dan menarik tangan Bram langsung masuk kelas.
Mata pelajaran Matematika yang di ajar oleh Ibu Sri Nurjannah menjadi pembuka. Ibu Sri ini terkenal sebagai guru yang baik rajin menabung. Makanya tak sedikit muridnya yang minta duit jajan. Apa hubungannya. Pokoknya Ibu Sri ini orangnya baik.
Selamat pagi anak-anak?” salam Ibu Sri pada Muridnya
Selamat pagi bu” Sahut murid kelas VIIIB
“Sebelum masuk pelajaran, ibu mau memperkenalkan teman baru kalian. Ayo Intan kenalkan diri kamu” mempersilahkan Intan perkenalkan diri.
Nama saya Sri Nur Intan, biasa dipanggil Intan” murid baru memperkenalkan dirinya.
Ya udah kamu duduk sama Nuy saja” Ibu Sri menyuruh Intan duduk. “kalo kalian mau kenalan sama Intan, nanti saja setelah jam pelajaran Ibu selesai, sekarang kita belajar bangun ruang” Hening. Kelas 2B belajar bangun ruang, ruang apa yang mereka bangun? Ruang itu bukankah slogan yaa bro? RUANGlah sampah pada tempatnya. ha ha ha.
Lunk, itu kan gadis manis yang kita lihat di ruang kepala sekolah tadi. Astaga. Dia benar-benar mengikuti gue” nada Bram terdengar sangat PD pada sahabat sebangkunya.
Iya Bram, manis orangnya, sepertinya dia pinter, mungkin ini jodoh gue” Abang gue orangnya sangat PD, gak mikir apa rambutnya cupu dan gayanya culun seperti itu, *astaga, Tutup Muka Gue*
Pelajaran matematika pun selesai, dan seperti biasa, banyak murid cowok yang meminta kenalan dengan Intan termasuk abang gue, Pulunk. Tapi dia urungkan niat karena pada saat itu sudah banyak murid yang lain berebutan kenalan dengan Intan. Bel berbunyi pertanda jam istirahat. Pulunk berjalan menyusuri koridor kelas dengan gayanya yang sok asyik menuju kantin sekolah. Sesampai di kantin ia duduk ditemani jus Mangga. Ia menyusun strategi bagaimana caranya ia berkenalan dengan Intan, murid baru. Dan sekalian mau ajak kencan, jalan-jalan, nembak Intan,  dan langsung diterima cintanya, mereka resmi pacaran. *hihihi* Tiba-tiba lamunannya hilang seketika saat dia melihat sosok wanita manis berjalan menuju kantin. Otomatis ketempat abang gue donk. Iya gak? *Iyain ajalah biar cepet*. Keringatnya bercucuran. Hidungnya kembang kempis. Matanya menyala. Dan kakinya gemetaran. Astaga, Intan muncul dihadapannya dengan senyum manis. Manis banget. Tiba-tiba dia pengen berteriak dan mengumumkan kalo Intan ada dihadapan ia sekarang.
Hey pak ketua kelas, aku Intan. Kamu Pulunk kan?” Intan mengulurkan tangan.
ehh,, i...iyaa aku Pulunk. Ada yang bisa aku bantu?” suara Pulunk mendadak jadi COOL dan terlihat berkarismatik gitu. Batinnya meloncat kegirangan, Intan yang kenalan sama gue, bukan gue bray, mana ngomongnya aku kamu lagi. Ternyata Intan orangnya asik dan ceria. Horeee... ini adalah kesempatan yang bagus buat gue, buat mengisi kekosongan jiwa dan raga gue selama ini, gue yakin, penyakit jomblo ini akan segera berakhir dan gue sudah menemukannya. Bhuahahaha. #keselek gayung.
Tadi Pak Anwar guru Bahasa Inggris nitip absen buat kamu, aku cari kamu kemana-mana ternyata kamu disini” jelas Intan.
APAAAAAAAAH *matanya melotot dengan bibir yang menganga*...? kalian gak salah baca kan? Dan mata kalian masih normal kan? Gak minus gak plus! Ternyata Intan nyariin gue dari tadi! Intan sangat peduli sama gue. Emang jodoh itu gak akan kemana.
#Kemana...kemana...kemanaa.. Tiba-tiba soundtracknya Ayu Ting-ting *alamat palsu* muncul.
Iya, tarima kasih ya Tan
Hari itu adalah hari-hari yang paling menyenangkan bagi abang gue.
*****
Sudah dua minggu Intan menjadi murid baru. Tapi abang gue yang Cupu ini belum berani mendekati secara langsung cewek yang telah membuatnya tidak bisa tidur tiap malam gara-gara mikirin bagaimana cara mendapatkan hati dan cintanya. Yassalammm, kasian banget abang gue. Tiap hari Pulunk hanya bisa melihat senyuman manis Intan dari jauh.  Hanya mendengar suara merdunya tiap saat. (Untung satu kelas, kalau beda kelas, gak tahu deh nasib abang gue seperti apa). Belum berani untuk meminta nomor Handphone. Tapi entah kenapa kali ini ia memberanikan diri untuk meminta langsung. Setan apakah yang merasuki abang gue? Bukan, Itu bukan setan, abang gue kan orangnya penakut dengan hal-hal yang berbau horor. Jangankan cerita tentang hantu dan kawan-kawannya, nonton film Doraemon saja abang gue kebawa mimpi. Mimpi buruk katanya. Abang gue memang aneh sedunia, film lucu gitu di bilang serem. Aneh pokoknya.
Setelah menempuh perjuangan yang sangat panjang dan sangat melelahkan jiwa dan raga, hingga banyak pasukan yang gugur dimedan laga (lo kata perang? Abang gue cuman minta nomor hp siih. Wooo :O) akhirnya abang gue mendapatkan nomor hp Intan. Saking senangnya, abang gue langsung goyang caesar ditengah lapangan dan di lanjutkan dengan Goyang Oplosan soimah. Wkwk.
Semenjak pulang sekolah sampai malam abang gue terlihat gelisah, gundah, gulana, dan gulali *permen itu* memikirkan bagaimana kata-kata pertama untuk mengirim SMS ke Intan. Dia mulai mikir keras. Dan dia ingin terlihat sebagai laki-laki yang peduli, romantis, manarik, dan tentunya laki-laki yang dewasa untuk Intan sebagai kesan pertama kali ia berkomunikasi dengan HP.
“hAi InTAn, LeH K3nAL4n G4g...???” Sumpah demi apapun, udah muka standar, penampilan cupu, sok kegantengan, bahasanya ‘4L4Y Beudth (Alay banget)’. Astaga... *pusing tujuh keliling gue*. Sebelum ia menekan tombol send, ia urungkan niatnya dan tidak mau menjadi anak Alay. Lalu ia ganti dengan tulisan biasa.
Hai Intan, boleh kenalan tidak?” SMS terkirim.
10 menit kemudian
“L3h, N3ch Capa y4ch.....?” balas Intan.
Sumpah Intan Alay banget. Gak nyangka gue. Kirain gue, cuman abang gue doang yang alay. Karena manis, cantik, dan terlihat anggun, gue kira gak alay, Ternyata masih banyak mahluk alay diluar sana. Syoook gue. *Biasa aja*. Oke. Lanjut ke abang gue. Pada saat ia membaca SMS dari Intan, abang gue senang banget. Bukan senang karena intan sudah balas sms nya, tapi dia senang ternyata Intan juga anak alay. “Jadi kalau SMSan nanti bakalan nyambung neh, hehe”, batinnya. Dan ia langsung loncat-loncat diatas kasur kaya tomcat, saking senangnya. Oh iya satu lagi gue lupa kasi tahu neh sama kalian semua, ternyata SMSan mereka menggunakan bahasa alay, pada saat itu gue bingung bin aneh dengan bahasa itu, tapi gue coba terus mendalami bahasa itu, terus dalam, terus...terus... *Mentok woeee* dan gue artiin kedalam bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) nech.
Aku Pulunk, hehe. Kamu lagi apa Intan?” SMS terkirim.
2 menit kemudian
owh, kamu Lunk, sorry balasnya lama, aku kira orang iseng yang mau ngerjain akuh. Hehe. Aku habis ngerjain tugas Matematika. Kamu lagi apa?
Dengan siaga abang gue segera membuka buku tugas. Lembar demi lembar dibukanya dengan pelan, dengan penuh hati-hati, tiap lembaran matanya selalu mencari, tiap halamannya selalu di telusuri, ada apa dengan buku tugas itu? Ada wanita cantik kah? Atau ada kuntilanak yang sangat menakutkan? Ataukah Ada Apa Dengan Cinta *ngapa jadi ke Film jaman dulu sih*
30 menit berlalu,
“kamu udah bobo yah Lunk” SMS dari Intan
hehe, belum neh Tan, tadi aku lagi nyari tugas Matematika, ternyata aku belum L. “
“yaudah besok aku kasi deh tugasnya, oh iya, aku sudah ngantuk nech, sampai ketemu di sekolah besok ya
“iya, CelAm4t m4l4m Int4N, cEmo94 m1mp1 Nd4h cl4lu eaaah” udah capek-capek gue artiin ke bahasa yang biasa. Ehh, tetap aja naluri ke-ALAY-an nya gak beruubah. Hadehhh.
*****
3 bulan sudah Intan telah menjadi murid baru. Semakin hari Pulunk semakin nyaman dengan Intan. Dan begitu juga dengan Intan sepertinya mempunyai perasaan yang sama seperti Pulunk. Dan selama itu Pulunk merasa orang yang paling beruntung sedunia. Mengajaknya jalan, nonton, makan, yaa seperti layaknya orang yang PDKT istilahnya. Selama itu Pulunk sudah mempunyai harapan yang sangat besar kepada Intan, dan ia yakin kalau Intan mau menjadi pacarnya. Mau menjadi kekasih hatinya.
Gilaaa. Abang gue PDKT sama cewe lama amat, tiga bulan cuy, dan lo bisa banyangin gak tuh, selama itu apa saja yang lo lakuin untuk mendapatkan cinta mereka. Tentunya kalian semua mempunyai tips dan trik nya tersendiri bagaimana caranya untuk menjadi pacar wanita yang lo suka. Dan gak perlu lagi gue jabarin. Tentunya kalian sudah faham. Lo kata gue lagi ngerjain tugas matematika soal cerita yang perlu di jabarin sampai tuntas? Gak perlu broo. Bukannya apa-apa sih, karena gue bego dengan Matematika. *lah, ngapa jadi ngomongin gue? Kan  abang gue yang seharusnya gue bahas. OK. Fine. Abaikan*
Malamnya ia mulai menyusun rencana untuk sesi penembakan Intan. Mulai dari cara yang paling kuno sampai cara yang paling modern *pada masa abang gue* telah ia pertimbangkan dengan mateng. Mulai dari menembak lewat SMS, Calling, Face tot Face, write to letter dan mengirim ‘salam’ ke teman dekat Intan, bahwa Pulunk suka Intan. Pokoknya abang gue sudah siap dengan senjata, jaket anti peluru, dan semacam helm pelindung kepala. *Lagi-lagi lo kira abang gue mau berperang dan nembak penjajah? Emang sih muka abang gue boros, tapi kali ini doi mau nembak cewek cuy, hehe. Abang gue kali ini brani gak yahh?*
Disaat yang sama pula ketakutan untuk ‘nembak cewek’ sempat terlintas di pikiran lugunya. Takut di tolak, takut Intan suka tapi hanya sebatas sebagai teman aja, takut Intan suka tapi bapaknya belum bolehin pacaran, ternyata bapaknya Intan adalah bapak gue juga, ternyata Intan adalah laki-laki. Pokoknya ketakutan itu sering muncul tiba-tiba dalam benak abang gue. Cemungut eaa kakaaaa.
Setelah semalaman berpikir panjang, akhirnya abang gue memutuskan untuk menembak Intan di kantin pada hari ini, hari sabtu. Kenapa sabtu? Karena abang gue pengen bermalam minggu sama pacarnya. Kenapa sama pacar? Karena ia sudah gak jomblo. Kenapa dia jomblo? Karena kambing dan buaya teman lama.
Intan, aku boleh ngomong sesuatu gak sama kamu?” dengan suaranya yang sok COOL, Pulunk mulai memberanikan diri. Pada saat itu Intan sedang makan bakso degan Nuy.
Boleh, mau ngomong apa kamu Pulunk? Tapi aku lagi makan bakso neh. Duduk saja. Kosong kok bangku nya” cetus Intan sambil ngunyah pentolan bakso. Kok gue jadi keingat Film horor Indonesia “Bangku Kosong” yah. Film itu serem banget loh. Anak sekolah kerupan arwah bangku yang kosong tersebut. Iiih, sereeemmmmm. Tenang-tenang, bangku kosong kan di dalam kelas bego. Bukan di kantin. #LOL.
tapi nanti saja Tan, sepulang sekolah saja bagaimana? Di depan gerbang sekolah yah..!” rencana semalam sudah mulai beraksi neh, nembak sepulang sekolah, dan malam minggu sama pacar. BUAHAHA.ha.ha. *Ide abang gue cemerlang juga yah...! J Selamat yaa bang*
Boleh...!” jawab Intan dengan senyuman manisnya.
Hal yang paling bosan didunia ini adalah ‘menunggu’. Entah dalam bentuk dan wujud apapun itu, menunggu adalah sesuatu yang paling di benci oleh kebanyakan orang. Gue sudah melakukan survei dari 100 orang dan jawaban yang paling tinggi “menunggu itu bosan”. Slogan itu tak berlaku untuk abang gue yang menunggu jam pulang sekolah. Bagi dia menunggu itu adalah hal yang sangat Indah. Karena abang gue ingin menembak cewek yang paling dia sukai di kelasnya, cewek manis yang selalu menggangu tidur malamnya, dan cewek imut yang selalu meminjamkan tugasnya untuk di salin. Siapa lagi kalau bukan Sri Nur Jintan.
Bel berbunyi tiga kali. Pertanda jam pulang sekolah. Semua murid dengan tertib keluar pintu kelas VIIIB, termasuk Intan dan Nuy. Dengan hati yang semangat 45 Pulunk mengajak Bram untuk menemani sesi penembakan ini. 13 menit 38 detik Pulunk dan Bram menunggu Intan, Tiba-tiba abang gue mulai memicingkan mata, hidungnya kembang kempis, detak jantung tidak beraturan. “dengan siapa Intan? Kok mereka gandengan tangan? Gak mungkin pak Ali yang satpam sekolah tiba-tiba berseragam putih-biru. Gak mungkin juga ‘mama Ega’ yang berjualan dikantin trus mengenakan putih-biru. Trus itu siapa yang bersama Intan?” batin Pulunk saat itu. Makin lama Intan bersama seorang cowo jalan menghampiri gerbang sekolah yang kebetulan disana ada Pulunk dan Bram yang menunggu.
Pulunk, maaf yaa, menunggu lama. Aku habis ketemu pacar aku neh. Oh iya, kenalin ini pacar aku. Namanya Angga” Jelas Intan, yang masih melempar senyuma manis.
WHAT...??? APAH...??? *astaga.astaga.astaga, abang gue gimana ceritanya tuh, Sumpah kaget loh gue* Sakit. Perih. Langit tiba-tiba mendung dan gelap. Bumi diguyur hujan batu. Dunia seakan berhianat. Pohon-pohon tumbang dengan sendiri. KENAPA? Apa yang harus lo lakuin ketika lo ingin menembak wanita yang lo suka pada moment yang sudah lo rencanain jauh-jauh hari, dan ternyata wanita yang lo suka itu menggadeng pacarnya depan lo dan ngenalin ke LO pula. Apa yang lo lakuin??? Ingin marah gak ada hak. Ingin berteriak disangka orang gila. Ingin nangis, malu. Kini abang gue hanya bisa pasang muka bloon. Miris emang.
Hening...
Heningg...
oh iya Pulunk, tadi katanya kamu mau ngomong? Ada apa?”lanjut Intan.
Aku suka sama kamu, aku cinta sama kamu, maukah kamu jadi pacar aku, Intan?” Itu adalah sederet kalimat yang ingin di ucapkan abang gue ke Intan, tapi setelah melihat keadaan yang sebenarnya dan Intan sudah punya pacar, hanya “soal matematika tadi, yaudah besok saja, pulang duluan ya?” yang keluar dari bibir abang gue. Sumpah brasa banget bohongnya. Tanpa kata-kata lagi abang gue langsung narik tangan Bram dan pulang dengan membawa sejuta pilu dan luka.
kok tiba-tiba lo aneh Lunk?” cetus Bram.
tadi gue pengen nembak Intan brooo makanya gue ngajak lo!” suara abang gue serak-serak basah. Bukan mimpi basah. #eehh.
Lah, lu bego. Gak cerita ke gue kalau lu suka sama Intan. Intan sebenarnya juga suka sama lu, gue dikasi tahu sama Nuy tadi saat di Kantin. Intan terpaksa nerima Angga karena lo lama nembak dia. 3 hari yang lalu mereka jadian.” Jelas Bram dengan nada iba pada sahabatnya.
Ayo pulang
yaelah brooo, gitu aja sedih, masih banyak wanita yang lebih manis dan cantik dari Intan diluar sana”  lanjut Bram.
Hening...
Hening sampai kiamat.
Kasian yeee abang gue. Cup...cup...cup... *makanya, jadi orang jangan kePDan bang, jadinya gini kan. Udah otak standar. Rambut kriting, muka datar, sok kegentengan sih, makanya Intan milih Angga kan bang?*


Lo diam gak, gue tabok neh. Abang lagi patah hati neh. Abang galau. :’(


***To Be Continue***

Minggu, 22 Desember 2013

Gadis Tuaku

Ku duduk disamping gadis tua ku. Ku ingin membagi cerita bersamanya, cerita tentang cinta dan kejamnya dunia. Ku tidur diatas pangkuannya, dielus kepalaku tanda kasih sayang tak akan pernah ada habisnya, lalu ia bercerita tentang dunia kecilku. Duniaku yang begitu indah, dimasa ia dapat menggendongku dan mencium aku setiap saat, memelukku dengan kehangatan. Dunia ku yang mungil, penuh dengan isak tangis tiap pagi dan malam. Hingga burung enggan untuk berkicau. Dunia kecilku belum mengenal air mata kebahagiaan, karena gadis tua ku begitu rapuh dan tegar disaat ku ada. Dunia kecilku belum bisa mengenal orang disekelilingku, kecuali gadis tuaku.
Gadis tua ku adalah wanita paling cantik didunia ini. Wanita yang paling manis yang pernah ada dan tak tergantikan. Senyuman yang begitu indah menghiasi bibirnya, senyuman tulus untuk seorang anak yang masih dalam dekapan saat ia menggendongku. Ku mulai merangkak, dan bisa berjalan, hanya satu tujuanku yaitu kembali dalam pelukan hangatnya. Saat merangkak, berjejer beberapa wajah yang menungguku. Tapi hanya 1 wajah yang bisa ku kenal yaitu gadis tuaku.

Kini,,,…

Aku sudah besar dan mampu mengenal dunia, sempat ku menangis dan ingin berkata “ibu, dunia ini ternyata begitu kejam. Peluk aku ibu”. Duniaku tak seindah dulu, dan inilah kenyataannya bahwa dunia yang sebenarnya. Kembali menatap wajah yang damai dan sejuk. Namun, keriput mulai singgah di wajah cantikmu wahai gadis tuaku. Keriput semakin hari semakin banyak yang diberikan waktu. Waktu memang sedikit jahat, tapi, it’s a real.
Bayi yang dulu kau pelihara dengan cintamu. Kau rawat dengan sayangmu. Kini sudah bersayap layaknya Elang. Terbang jauh meninggalkan sarangnya. Untuk mencari segenggam harap. Ijinkan aku terbang jauh untuk mencari penghidupan yang baru wahai gadis tuaku. Sayap ini akan terbentang luas dengan sepucuk doamu. Akan menggapai mega dengan dukunganmu. Akan mengepakkan sayapnya sampai ia menemukan apa yang ia cari, meninggalakan sejuta kenangan, terbang tinggi meninggalkan jejak. Meninggalkan rumah. Tapi yakinlah, aku akan kembali menikmati hangatnya pelukanmu wahai gadis tuaku, wahai ibu.

Ibu, maafkan anakmu yang belum bisa membahagiakanmu. Selamat Hari Ibu Sedunia. Kami sayang padamu.






Mama & Muslim

Mama & Atila


Mama & Faturahmah

Mama & Iwan










Jumat, 06 Desember 2013

Jika Dia Mencintaimu

Pepohonan yang rindang adalah saksi bisu. Nyiur dan sepoi angin berkolaborasi dengan kegelisahan hati. Seakan pedang panjang yang menusuk dengan kencang tertancap di sanubari. Perjuangan mulai goyah, rapuh tanpa henti. Diam mencekek lidah. Hening sesaat. Ada beberapa bangku kosong ditaman yang tertata dengan indah, namun tidak seperti hatinya saat itu. Gilang Saputra yang biasa di sapa Gilang, sedang duduk dengan seorang gadis berkerudung, sepertinya mereka sedang ada sedikit masalah. Yuliana emang type gadis yang sudah berhijab sejak ia duduk di bangku SMP. Hingga lulus kuliah makin manis, modis dan modern dengan gaya hijabnya sekarang. Liana ini dikenal sebagai type cewe yang sedikit cemburu. Bahkan pacarnya, yang bercanda dengan sepupunya masih sempat ia hadirkan kecemburuan. Seperti yang pernah dia bilang “aku orangnya cemburuan, kalo tidak cemburu, artinya tidak sayang dan tidak cinta. Justru aku cemburu karena aku sayang dan aku cinta sama kamu”.

Kaku ataukah cemen mengakui kesalahan? Atau takut dianggap laki-laki pecundang? Entah apa yang membuatnya diam seribu bahasa saat ia di lontarkan pertanyaan oleh Liana. Pacarnya sendiri. “ada hubungan apa kamu sama imah? Di twitter kok seperti itu bahasanya? Di facebook ganjen-ganjenan, Trus yang di Instagram kenapa ada foto kalian berdua? Coba kamu jelaskan yang...! trus kata teman kamu, BBM, WeChat, Whats’up kamu pasti ada cewe itu” dengan penekanan nada sedikit emosi. Apa yang harus di jelaskan oleh Gilang, sementara tuduhan itu emang iya adanya.

aku hanya bercanda doang sayang. Maafin aku yah. :’( “ Gilang mulai mengklarifikasi.

aku bingung sama kamu, kenapa kamu gak pernah melihat dan menghargai aku sedikit pun!, aku sayang sama kamu, bahkan lebih dari yang kamu tahu. Aku sudah membuka lembaran baru dalam harian ku, semuanya tentang kamu. Aku takut lembaran itu akan kusam dan luntur oleh sikap kamu seperti ini yang!

iya sayang, aku tahu aku salah. Aku laki-laki bodoh. Maafkan aku yahh!!!” dengan suara meratap dan mata mulai berkaca.

ibarat paku. Setiap kali kamu hianatin aku, kamu tancapkan paku di hati aku. Setiap kali kamu minta maaf, kamu cabut pakunya. Memang pakunya sudah tiada, tapi bekas tancapan pakunya membekas. Sebelum kamu minta maaf aku udah maafin. Tapi kepercayaan aku yang mulai menipis

Hening. Hanya menunduk dan diam yang bisa ia lakukan, “aku benar-benar menyesal. Itu semua hanya sebatas candaan aja, gak lebih. Sekali lagi aku minta maaf yaa” sembari memegang tangan Liana. “Apa yang harus aku lakukan supaya kamu benar-benar maafin aku dan percaya lagi sama aku?
Aku gak minta lebih dari kamu, aku juga gak menuntut kamu harus seperti ini dan seperti itu. Tolooong. Tolong hargai aku, jaga sikap kamu. Tapi kalo kamu gak mau / gak bisa, terserah kamu ayang, aku sudah lelah” tak terasa pipi mungilnya basah.

aku mau janjiin sesuatu sama kamu, ini adalah hal yang pertama dan terakhir kali aku bercanda seperti ini. Aku memang bukan pacar yang sempurna, aku sering nyakitin kamu, sering buat kamu kecewa, kesal bahkan sampai kamu marah. Aku hanya ingin belajar mendekati kesempurnaan itu. But, I Need You. Aku butuh kamu, supaya aku bisa belajar dengan ikhlas. Aku sayang sama kamu” baru kali ini ia menangis tanpa malu.

Aku juga sayang kamu ayang. Jangan pernah seperti ini lagi.

Pepohonan yang rimbun, enggan menyapa dua mahluk bumi itu yang sedang di landa asmara. Angin sepoi segera menyegarkan. Yaa masih bisa di bilang kesetiaan dan kepercayaan yang menjadi pondasi utama untuk suatu hubungan. Tidak ada orang ketiga yang bisa masuk bahkan orang ke-empat-pun bagaikan segelas air dilautan. Tidak berarti. Jika saling menjaga perasaan satu sama lain.

Jangan pernah kalian lari dari masalah, hadapi dengan tenang. Masalah sebesar apapun, pasti ada solusinya, cuman kita saja yang kurang yakin dengan solusi tersebut. Jika dia mencintaimu jawaban mereka pasti akan lebih indah dari yang kalian bayangkan. Lakukan yang terbaik dan jujurlah pada diri sendiri walau menyakitkan. Jangan biarkan keraguan menghalangi langkahmu, dalam upaya mewujudkan mimpi. Kebahagiaan tidak akan kamu dapatkan jika kamu ragu. Saya rasa suatu hubungan seperti tadi, akan merasakan kemesraan tersendiri jika adanya suatu masalah yang menyelimuti. Karena masalah itu lah yang akan menguji kesetiaan cinta. Mungkin. 

Sabtu, 31 Agustus 2013

Proposal atau Kebun Binatang...?

     kehidupan itu akan mengalir seperti air mengalir, kini tiba saatnya kita dan mereka untuk berjuang kearah yang dari awal kita capai dan kita inginkan. Kebanyakan orang beranggapan bahwa, sukses adalah suatu keadaan yang telah dinyatakan berhasil tanpa ada perjuangan.. Banyak orang-orang disekeliling gue mengganggapnya demikian. Sukses itu merupakan sebuah hasil yang dicapai, ber proses dan membutuhkan waktu yang tak sebentar untuk meraihnya...
menjadi mahasiswa adalah keunikan tersendiri bagi gue khususnya, tak terpungkiri bagi bagi mahasiswa yang lain juga mempunyai ceritanya masing-masing dalam menjalankan roda kehidupan dunia kampus..
keunikan yang paling mendasar, terletak pada tingkat akhir dari proses perjuangan yaitu Karya Tulis Ilmiah (KTI), untuk Diploma 3.
     Menentukan judul KTI adalah suatu tombak untuk mengarahkan kita pada sejauh mana kita mengerti dan mengenal apa yang kita tulis. Revisi judul. Belum di acc. dari judul yang diambil rencana penelitiannya bagaimana..? jadi, mencari judul harus lah yang kita pahami. sekarang lanjut ke BAB I dan BAB II, 2 minggu setelahnya, revisi. bolak balik mengunjungi pembimbing, mengotak-atik leptop sampai begoo. Cari daftar referensi sampai mabok, sampai menanyakan pada teman bagaimana ini bagaimana itu sampai gondok. Yang menjelaskan dan yang dijelaskan sama-sama tidak mengerti.
     Nahh, sekarang sudah memasuki BAB III dan BAB IV. Yang sampelnya di Sekolah Dasar, harus berbondong-bondong ke tempat penelitiannya tersebut, membawa Surat Ijin Penelitian, dan meminta balasan bahwa telah melakukan penelitian di tempat tersebut. Mengunjungi tempat dosen, revisi salah Definisi Operasional, mencari metode penelitian. Ini lah bagian yang dikatakan unik sebagai mahasiswa tingkat Diploma. Terkadang gue sampai tidak tidur selama 2 hari. Cerita yang sama juga yang gue dapet dari teman-teman. Bahkan ada yang lebih parah. Ingin konsultasi, tapi dosen pembimbingnya tidak ada di tempat. Pokoknya masih banyak lagi cerita mereka.
    BAB I sampai dengan BAB IV telah disetujui, barulah maju untuk mempertanggung jawabkan apa yang kita tulis yaitu berupa ujian Proposal. Ujian ini terkadang membuat salah satu teman gue (Sebut saja inisialnya Wahidin Aji Saputra, Lengkapnya WAS) *Kebalik yaaa. merasa galau dengan proposal yang di buatnya. Saat konsul, pembimbing sudah fix dengan judul dan tempat penelitiannya, tapi setelah di presentasikan semuanya di ganti. dari judul, tempat penelitian, bahkan sampai daftar referensi yang tlah di carinya itu percuma. Merasa diasingkan, diabaikan, dilecehkan, sampai dia ingin bunuh diri. (Waoww... boong dikit deh) Dia cerita ke gue sih gituuu, tapi kenyataannya gak seburuk apa yang gue tangkap dari ceritanya.
     Saat gue maju ujian proposal, itu adalah hal yang paling bodoh yang gue lakukan. malam sebelumnya, gue harus mengejar target untuk membuat Powerpoint untuk presentasi keesokan harinya. Dengan tenang dan damai dikamar yang remang-remang gue duduk sendirian dengan netbook gue yang imut. Dengan bangga di powerpoint gue, gue muat beberapa animasi-animasi gambar bergerak yang lucu lah pastinya, ada kelelawar terbang, tikus yg kejar-kejaran, gajah goyang, gagak bernyanyi dan ular berjalan. Karena gue mendapatkan jadwal yang paling terakhir. Tujuan gue sih biar pembimbing dan penguji tidak merasa bosan dengan pemaparan gue. Tibalah saatnya giliran gue, dengan gagah dan berkarismatik (pendapat gue sendiri) membuka presentasi tersebut. Saat di mulai slide show sampai end show. Para pembimbing dan penguji proposal gue rupanya terlihat senang dan gembira dengan hasil pemaparan gue. Tentunya gue senang banget donkkk. Gueee gituuu lohh.
     Rata-rata pembimbing dan penguji gue. memberikan komentar yang sama, yaitu tentang tampilan slide. "semuanya kamu sudah bagus, tapi kenapa harus ada kebun binatangnya di proposal kamu, memangnya yang mau kamu teliti kebun binatang...?"
     MALUUUUUUUUUUU... Gue teriak dalam hati gue sambil tersenyum gak jelas. GAK LAGI GUE MAKE ANIMASI-ANIMASI. Dan sampai saat ini gue kaburrrrr...
     BAB V dan BAB VI akan menyusul setelah penelitian di lakukan...
So, To be Continue

Senin, 26 Agustus 2013

Tentang Wanita (bg 1)


Satu lagi tentang pemahaman wanita yang harus gue pahami, Bukan hanya gue sih, tapi untuk kalian para cowok juga... hhhmmm, mulai dari mana yaaa..? sempat bingung juga untuk ngerangkumnya.
1.     Jika mereka ngambek, dan pergi meninggalkan tempat duduk mereka semula. KEJAR. Dan jelaskan semuanya.
2.    Jika ngambeknya dalam bentuk sms, dan smsnya sangat singkat (Pokoknya isi sms dia tidak seperti biasanya deh). Itu gawat juga tuh. Lo harus bisa jelaskan dengan lemah lembut, apa yang melatar belakangi mereka ngambek.
3.    Jika ngambeknya tidak mau angkat telpon kita. Ya udah, sms aja kaliii. Tapi ingat, smsnya selalu memberi perhatian gitu plus minta maaf donk pastinya.
4.    Kalo dia ngomongnya udah gak jelas, ngawur, emosional. Udah, dengarin aja dulu mereka ngoceh, palingan juga kuat-kuatnya lima sampai sepuluh menit. Yang harus lo lakuin adalah dengarkan, simak baik-baik apa yang menjadi permasalahan nya, biasanya isi dari ocehan mereka itu tentang “kesalahan-kesalah kita sebagai cowo yang belum peka terhadap kemauan mereka, minta putuslah (yang ini bahaya neh), pengen bunuh diri lah (lebih bahaya lagi kalo yang ini, nanti dikira tersangka lagi), dan bla...blaa..bla.. kata-kata aneh mereka” disaat seperti ini, kita sebagai cowo harus punya ketegasan (yang berarti bukan marah dan kesal, melaikan tetap tenang dan stay cool) jelaskan dengan baik kepada mereka dengan cara kalian masing-masing.
5.    EGOIS. Dari sejumlah kasus yang pernah gue temui (maksudnya, pengalaman gue mengenal wanita / pacar). Disaat marah-marah mereka selalu mementingkan diri mereka tanpa melihat perjuangan kita para laki-laki. Namun jika lo bersabar untuk menjelaskannya. Pasti mereka sendiri yang akan mengakui kesalahannya dan meminta maaf pada kalian. Tapi jika mereka masih egois juga, yaa mau di apain lagi, nunggu mereka berubah sendiri. Karena egois adalah tanda cinta yang terselubung.
6.    PERHATIAN. Mahluk sensitif ini sangat ingin mendapatkan perhatian dari kita. Yaa walaupun bagaimana caranya, tetap berika perhatian kepada mereka walau dalam bentuk sekecil apapun itu.
7.    PEKA. Satu kata ini yang perlu kalian pahami sebagai cowok untuk mengenal tentang wanita. Kata ini harus bisa direalisasikan, karena mereka akan sangat marah jika tidak peka maksud dan keinginan mereka. Mereka tidak tahu betapa kita berusaha untuk menjadikan mereka yang terbaik. Berat memang, tapi itulah perjuangan.
8.    CEMBURU. Dari beberapa survei. Kebanyakan wanitalah yang persentasenya lebih banyak menyandang kata tersebut. Bahkan, adik / kakak / sepupu perempuan kitapun, sempat loh mereka  cemburui. Bingung juga jadinya. Ya sudahlah, pastinya mereka akan tahu maksud dan keinginan kita. Karena, cemburu adalah tanda kesetiaan dan cinta.

Ini hanya sedikit ulasan yang sebenarnya tak perlu di tuliskan... semoga bermanfaat...!!!