Jumat, 17 April 2015

Mungkin Aku Lelah

Anakmu adalah generasi penerus. Di pundak ini akan melahirkan ide cemerlang yang bisa mengubah dunia. Hanya itu pengantar pada umum nya yang sering di tuturkan penulis populer.

Anakmu adalah generasi penerus. Kini aku sudah besar, baik dan buruk nya dunia kalian yang ajarkan, telah membuka jendela dunia dengan tuntunan. Kasih sayang adalah harga mutlak yang harus kami dapatkan. Hitam dan Putih sudah dapat anak mu ini bedakan wahai papa, wahai mama.

Anakmu adalah generasi penerus. Harapan dan kebanggan kalian raih dari pundak kamu sebagai anakmu. Rapuh dan renta termakan usia. Taat pada kalian adalah bukti kecintaan ku yang sangat besar.

Ini bukan tentang mereka. Tapi ini adalah tentang kita. Kini ku di hempaskan pada kenyataan yang tak pernah ku tahu dari mana arah nya. yang ku tahu hanya aku sayang kamu. Mereka tidak melihat hal itu. Aku takut mereka kecewa.

Maaf jika terlena dengan keadaan ini. Maaf untuk waktu yang kau luang. Jika ku tahu dari awal akan seperti ini. Tidak ku sentuh hidup mu. Tidak pernah ku katakan "jarak adalah sebutir debu dari genggaman kita"

Bukan hanya kamu yang tersakiti, aku juga. Kita sama-sama terluka. Bahwa harus aku yang minta maaf. Sorry. Mungkin Aku Lelah, Mungkin Kamu Juga Lelah. Dan KITA juga mungkin Lelah.

Sabtu, 17 Januari 2015

Adventure (Welcome Pacitan)

Selepas dari BIL (Bandara internasional lombok) hingga tiba di Juanda (Surabaya) adalah kesan tersendiri dalam mengarungi samudra di awan, bagaiman tidak. Setelah mendapati 'AirAsia QZ 8501' yang hilang di teluk kumai, kalteng. sempat merasa kurang nyaman. Bukan pamer, hanya ingin memberitahukan bahwa gue ada di  pesawat loh. Haha.
Sesampai di Juanda, ada pak supir 'damri' yang mengantarkan saya ke terminal 'Bungurasih'. Melelahkan memang, tapi ini lah petualangan gue. Dari terminal Bungurasih gue melanjutkan perjalanan menuju Ponorogo. Rumah teman gue yang bernama Bina Riko.
Di Ponorogo mampir beberapa hari. Belajar membuat sate ayam, hingga berjualan bersama keluarga nya. Mengitari alun2 dan mengunjungi daerah wisata adalah tujuan semua orang yang "liburan". Masih seperti dulu bahkan tidak ada perubahan yang signifikan dari pertama kali gue liburan dulu di kota reog ini.
Welcome to Pacitan, julukan kota 1001 goa ini merupakan tempat dimana teman gue yang bernama "Serka Puguh Prasetyo dan Yuni Triastuti" melangsungkan pernikahan. Hingga disini kami bisa di katakan "reuni". Iya, kami. Kami yang gue maksud, Adi fahrul, Budi Agung, Wahidin, Tanto, Philipus, dan Bang Agus. Berharap mereka membaca blog gue dengan senang. Haha. Jika kalian bukan dari mereka, gue mengucapkan terima kasih. Ini hanya sedikit catatan adventure gue.



Rabu, 07 Januari 2015

Adventure (Welcome Lombok)

Hasil yang maksimal berawal dari perjuangan yang sungguh, begitu pepatah berdakwah. Bagi gue memang benar ada nya, berawal dari pemesanan tiket pesawat yang sedikit ribet. Awal nya sudah terbooking, setelah di cek, transfer nya belum masuk.
Oke, ini sudah gue urusi dengan kode booking "fb2fjn" Lombok - Surabaya pukul 8.15.
Alarm adalah suatu mesin pengingat yang mengharuskan kita tunduk pada apa yang telah kita atur, sudah gue atur alarm jam 05.00. Dan gue bangun jam 05.30.
Saat perjalan menuju BIL, tiba2 bensin habis dan harus terpaksa dorong. Tentu nya kalian tahu kan bagaimana gondok nya saat itu, rasa nya ingin banget gue makan garam yang berlabel yodium.
Sekarang oli motor nya habis, Aarrrgghh.
Tapi masih bisa gue atasi semua. Bukan gue sih, tapi abang gue, abang gue pinter banget ngerawat motor nya.
Marah, kesal, gondok, terobati setelah gue lihat pukul 06.48 dan di ujung jalan terlihat tulisan "welcome to Bandara internasional lombok"