Perjalanan hidup tidaklah mudah untuk di tentukan dengan angka yang mutlak seperti 11 + 11 = 22, Bukan, kehidupan itu seperti sebuah kereta api yang masuk terowongan yang sangat panjang. Jika kalian melenceng sedikit dari rel, maka itulah yang terjadi. Jika kalian tetap pada posisinya, suatu hari nanti akan keluar dari terowongan yang panjang tadi dengan selamat.
Momen yang paling indah adalah saat kita bisa mengenang kembali suatu masa kelahiran kita. Masa dimana menangis ketika merasakan dingin nya bumi selepas hangatnya kandungan ibu. Menangis untuk berjuang sendiri dalam melawan kehidupan ini. Kita tentu pasti bertanya untuk apa kita dilahirkan dan untuk apa di ciptakan. Mungkin jawabannya adalah "untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang telah di berikan semasa ia masih dalam kandungan; perjuangan untuk melawan suatu etika dan norma yang emang pada dasarnya di larang; atau mungkin tujuan di ciptakan yaitu untuk mengisi kekosongan bumi ini dengan ilmu yang bermanfaat"
Tepat di tanggal 29 Oktober 1991 silam dilahirkan dengan selamat. Yang diberi nama "Atila Sonmax"
22 Tahun merupakan umur yang cukup dewasa untuk menentukan arah dan tujuan hidup. Kedewasaan kita yang harus di perlihatkan untuk sekeliling kita terutama untuk Indonesia. Pola pikir yang matang dan pembawaan diri yang berwibawa itulah yang dibutuhkan untuk bersaing di daerah globalisasi ini.
semasa TK dulu, sering bertanya pada diri 'mau jadi apa dan apa cita-cita ku'. Sedikit terobati. Masa SMA sampai Sekarang pun, sering merenung :
* Harus bisa menjadi kebanggaan orang tua
* Ingin membanggakan orang-orang yang berada disamping dan membuat mereka tersenyum,
* Menjadi imam yang terbaik untuk calon bidadariku, dan membimbingnya dengan iman ku
* Memimpin rumah tangga dengan cara yang sempurna
* Selalu sehat, diberikan umur panjang dan murah rejeki
* dan masih banyak lagi deretan-deretan mimpi dan cita yang masih berproses ini.
* To be Continue
Momen yang paling indah adalah saat kita bisa mengenang kembali suatu masa kelahiran kita. Masa dimana menangis ketika merasakan dingin nya bumi selepas hangatnya kandungan ibu. Menangis untuk berjuang sendiri dalam melawan kehidupan ini. Kita tentu pasti bertanya untuk apa kita dilahirkan dan untuk apa di ciptakan. Mungkin jawabannya adalah "untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang telah di berikan semasa ia masih dalam kandungan; perjuangan untuk melawan suatu etika dan norma yang emang pada dasarnya di larang; atau mungkin tujuan di ciptakan yaitu untuk mengisi kekosongan bumi ini dengan ilmu yang bermanfaat"
Tepat di tanggal 29 Oktober 1991 silam dilahirkan dengan selamat. Yang diberi nama "Atila Sonmax"
22 Tahun merupakan umur yang cukup dewasa untuk menentukan arah dan tujuan hidup. Kedewasaan kita yang harus di perlihatkan untuk sekeliling kita terutama untuk Indonesia. Pola pikir yang matang dan pembawaan diri yang berwibawa itulah yang dibutuhkan untuk bersaing di daerah globalisasi ini.
semasa TK dulu, sering bertanya pada diri 'mau jadi apa dan apa cita-cita ku'. Sedikit terobati. Masa SMA sampai Sekarang pun, sering merenung :
* Harus bisa menjadi kebanggaan orang tua
* Ingin membanggakan orang-orang yang berada disamping dan membuat mereka tersenyum,
* Menjadi imam yang terbaik untuk calon bidadariku, dan membimbingnya dengan iman ku
* Memimpin rumah tangga dengan cara yang sempurna
* Selalu sehat, diberikan umur panjang dan murah rejeki
* dan masih banyak lagi deretan-deretan mimpi dan cita yang masih berproses ini.
* To be Continue