Jumat, 18 April 2014

Hasil Jepretan







Maaf,!!! Cakar Langitku

Sempat hengkang dari my Blog. Sempat ngambek juga Cakar Langit ku, karena tak pernah ku tengok sama sekali, di bilang usang, bukanlah sesuatu barang yang bisa di genggam, dibilang banyak sarang laba-laba dan tikus, Cakar Langitku bukanlah ruang kosong yang tak berarti, melainkan ruang yang memiliki arti.

Cakar Langitku adalah sebuah ruang yang menyimpan seribu ungkapan hati, sejuta makna dan ratusan cerita hari-hari. Cakar Langitku, janganlah engkau ngembek. Janganlah engkau sadis hingga kau seperti ini. Ku berjanji akan lebih selalu menengokmu setiap hari.

Kegiatanku saat ini karena sedang sibuk belajar motret. hehehe.
Ku harap kau mengerti dengan keadaan ku saat ini my Cakar Langit. Nanti akan ku ceritakan dan akan ku bagikan hasil Jepretan ku. Yaa walaupun hasil nya masih standar dan masih perlu belajar dari beberapa master Jepretan di luar sana, ku yakin kau pasti bangga suatu saat nanti..

Rabu, 29 Januari 2014

Burung Daraku

Suatu ketika, ku hadapkan pada sebuah pertanyaan. Pertanyaan yang sebenarnya simple, mudah, dan mendalam. Tapi bukan logika dan akal yang berbicara, melainkan hati dan perasaan. Bukan seperti pertanyaan-pertanyaan yang pada dasarnya bisa dimengerti oleh kebanyakan orang, tapi memang pertanyaan itu bukan pertanyaan yang biasa, misalnya satu regu team cerdas cermat yang sedang dihadapkan dengan pertanyaan Ilmu Sosial atau Ilmu Alam. Bukan. Bukan itu pertanyaan yang sedang ku hadapi sekarang ini.

Di ibarat peserta “wants to be a millioner” jika salah menjawab dan salah menafsirkan pertanyaan, ia tidak bisa lanjut ke babak berikutnya. Untuk bisa mengetahui kebenaran dari pertanyaan yang ku hadapi itu perlu bukti hati yang tulus dan bisa di terima oleh akal.

Jika pertanyaan itu ku lemparkan pada mu.
“kamu pilih yang mana...?”

Di kisah kan seperti burung dara. Burung dara yang cantik, manis, serta lembut mengisyaratkan sebagai sebuah pertanda bahwa kau ingin jawaban yang seperti itu.
-    Burung dara yang pertama, berasal dari tanah kelahiran mu, memiliki bulu yang halus, berwarna putih susu memiliki corak yang indah pada sayapnya, dan dia dambaan semua burung dara jantan lainnya.
-    Burung dara yang kedua, masih sama seperti burung dara pertama, hanya saja ia memiliki sayap yang bukan dari tanah kelahiranmu, dan dia pujaan semua burung dara jantan lainnya.
-    Sedangkan burung dara yang ketiga, berasal dari tanah seberang, yang mempunyai bulu yang halus, corak sayapnya penuh dengan warna. Indah dan damai jika di pandang. Dan dia pun pujaan burung dara jantan lainnya.

Itulah pernyataan yang harus ku hadapi ketika sepasang mata melirik membutuhkan jawabanku. “Ibu... akan ku segerakan bawa burung dara kepangkuanmu