Bermalam di puncak
Dingin menyerang, dalam berselimut kabut
Embun terus turun memeluk raga
Suasana yang sepi dan begitu dingin yang menusuk tulang
Memandang keatas, bintang bertaburan dengan sesuka hati
Yang seakan menggapai bumi dengan cahayanya
Berlari keatas sana, memandang kebawah.
Terlihat kelap-kelip lampu dunia
Yang bersentuh dalam nuansa hangatnya secangkir kopi
Bersama asap yang selalu mengepul dari bibir manis ini
kepulan asap bereaksi dengan hawa dingin nya pagi
Berdiri diatas sana,
Yang terlihat hanyalah kota kecil bagai dalam genggaman
Dunia bagai mimpi
Dunia bagai dalam khayalan yang nyata
Masih berdiri disini,
Menikmati keindahan Fajar
Ku sapa dengan senyuman hangat
Namun senyum ku terhalang oleh dingin nya hawa dalam lembah
Ku muntahkan beberapa kata "Inikah Puncak Pass di kala fajar tiba...? Subhanallah. Keindahan itu memang ada"